Petani Kecamatan Cililin Tetap Semangat Bertani Saat Pandemi Covid-19
CILILIN. Kementerian Pertanian bertekad mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, dan modern, seperti yang selalu diungkapkan oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. Berbagai program dilakukan di seluruh lingkup Eselon I Kementerian Pertanian, saling berkolaborasi mewujudkannya. Termasuk Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, dimana Kepala Badan, Prof. Dedi Nursyamsi, mencanangkan 3 program aksi sebagai acuan pelaksanaan program Kementerian Pertanian tersebut, yaitu: 1) Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani), 2) Penyuluhan, pendidikan dan pelatihan vokasi mendukung penumbuhan pengusaha pertanian milenial 2,5 juta selama 5 tahun, 3) Penyuluhan, pendidikan dan pelatihan vokasi mendukung program utama Kementerian Pertanian seperti Gedor Horti, Grasida, sikomandan, KUR, PMS, dan Gratieks.
Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini, tidak menyurutkan kegiatan pertanian. Ini sejalan dengan permintaan Presiden Joko Widodo bahwa pertanian tetap harus terus berproduksi ditengah-tengah pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia. Presiden juga menginstruksikan semua Kementerian dan Lembaga Negara untuk memprioritaskan kebutuhan bahan pokok sebagai pasokan masyarakat selama proses pengendalian penyebaran Covid-19 di Indonesia.
Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang ditengah Pandemi Covid-19 tetap melaksanakan berbagai kegiatan dengan tetap mengikuti protokol pertanian di lapangan. BBPP Lembang melaksanakan kegiatan pendampingan dan demonstrasi plot (demplot) pasca Pelatihan Teknis Tematik Hortikultura Komoditas yang telah dilaksanakan selama 3 hari mulai 14 – 16 Maret 2020 yang berlokasi di Kelompok Tani Padaringan Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat. Kegiatan ini bekerjasama dengan Taiwan Technial Mission sebagai kelanjutan kerjasama penguatan kapasitas petani di Tahun 2020 ini.
Selasa (31/03/2020). Widyaiswara BBPP Lembang, Dewi PS dan Rosros Rosdiantini terjun ke lapangan ke lahan demplot petani.“Kami kesini melakukan pendampingan dan membawa bahan praktik untuk kegiatan persemaian yaitu seed tray, plastik UV, kascing, arang sekam, dan juga bibit tanaman contoh yang nantinya akan dipakai untuk praktik persemaian di lahan demplot”, jelas Dewi.
Kegiatan diikuti oleh alumni peserta pelatihan yang terdiri dari 4 orang petani, didampingi oleh Penyuluh Pertanian 1 orang, Petugas POPT 1 orang, dan 2 orang Widyaiswara dari BBPP Lembang. Petani melakukan praktik persemaian dengan media tanam berupa tanah, arang sekam dan kascing dengan perbandingan 1:1:1. Ketiganya dicampurkan dan diaduk merata lalu diayak kemudian disiram air hingga lembab kemudian dimasukkan kedalam seed tray. Tujuan persemaian dalam seed tray adalah untuk mempermudah penyimpanan benih, dan agar benih tumbuhnya seragam. Lalu seed tray diletakkan dalam naungan persemaian. Selanjutnya petani didampingi Petugas POPT melakukan persiapan benih. Benih direndam dahulu dengan larutan trichoderma dan PGPR yang mengandung ZPT agar benih lebih cepat tumbuh, lebih kuat dan dapat bertahan dari serangan bakteri pathogen.
Koordinator Penyuluh Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat, Acep Yusup menyampaikan, “kami tetap melakukan pendampingan kepada petani, bersama-sama dengan Widyaiswara BBPP Lembang agar petani bisa melakukan budidaya cabai merah keriting dengan baik sesuai dengan materi yang telah kami berikan pada pelatihan sebelumnya. Semoga kegiatan ini dapat memberi manfaat besar bagi petani kita agar mampu berbudidaya dengan baik hingga pasca panen dan pemasarannya sehingga produktivitas tetap stabil sebagai wujud peran aktif dalam mewujudkan pembangunan pertanian di Indonesia”.