Strategi Jitu dalam Pencapaian Program Pembangunan Pertanian

bbpplembang renja2020

BOGOR. Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang menjadi salah satu dari 10 UPT Pelatihan Lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian pada kegiatan Evaluasi Kinerja Tahun 2019 dan Arah Kebijakan Pelatihan Tahun 2020 serta Inovasi Pelayanan Publik yang diselenggarakan oleh Pusat Pelatihan Pertanian BPPSDMP selama 3 hari, 20 – 22 Januari 2019.

Senin (20/01/2020), kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala BPPSDMP, Prod. Dedi Nursyamsi. Pada arahannya disampaikan, “ada tiga tujuan pembangunan pertanian saat ini adalah: menyediakan pangan bagi 267 juta jiwa dari Sabang sampai Merauke, meningkatkan kesejahteraan petani dimana keragaan petani kita berjumlah 33 juta petani 2 juta masih muda/milenial (8%) dan 92% kolotnial, meningkatkan ekspor karena ini terkait harga diri bangsa. Caranya dengan meningkatkan produktivitas semua komoditas. Dengan produksi melimpah maka daya saing tinggi, bisa bersaing dengan produk luar sehingga bisa ekspor dengan kualitas harus bagus,” jelas Dedi

“Lakukan upaya yang revolusioner, radikal, dan kerja keras”. “Sebagai insan pertanian harus senantiasa paham apa tujuan pembangunan pertanian,”demikian motivasi Kepala Badan dihadapan Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian dan Kepala Balai Pelatihan Pertanian, juga pejabat Admnistratur dan Pengawas Lingkup Pusat dan UPT Pelatihan dan para fungsional umum yang hadir terkait kegiatan.

Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian memiliki 3 program aksi, yaitu: 1) Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani), 2) Menumbuhkan pengusaha milenial 2,5 juta selama 5 tahun, 3) Mendukung program utama kementan: berbagai program Eselon I lingkup Kementan harus kita dukung seperti Grasida, si komandan, KUR, PMS, dan Graties.

 

Kepala Badan juga menyampaikan secara tegas dan jelas bagaimana strategi jitu mencapai program pengembangan SDM pertanian yang sudah ditetapkan untuk dilaksanakan oleh seluruh pegawai lingkup BPPSDMP, diantaranya: 1) Kerja keras. Bekerja dengan cara luar biasa. Triwulan I penyerapan anggaran harus 40%. Strategi dengan belanja modal didahulukan, 2) Fokus, tugas utama pelatihan adalah vokasi untuk menciptakan SDM yang mandiri dan melahirkan petani milenial dan tersertifikasi menuju Revolusi Industri 4.0, 3) Harus selalu update agar tidak ketinggalan informasi terkini.

 “Bagaimana mencetak SDM yang meningkatkan produksi dan produktivitas”. “Mencetak secara konkrit mencetak petani milenial yang professional, mandiri, berdaya saing, berjiwa wirausaha”, ujar Dedi di penghujung sambutan. (chetty)