Arahan Sekjen Kementan: SDM yang Handal Kunci Keberhasilan Pembangunan Pertanian

bbpplembang arahanSekjenLEMBANG. Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Momon Rusmono, memberikan arahan pada Kegiatan Pembinaan Kepegawaian di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, Sabtu (05/10/2019). Kegiatan dihadiri oleh Pejabat Struktural, Widyaiswara, pegawai, mahasiswa dan siswa PKL serta tamu undangan para pejabat lingkup BPPSDMP.

“Semoga pembinaan dari Bapak Sekjen bisa memberikan motivasi kepada kami untuk bekerja dengan optimal mendukung program Kementerian Pertanian”, jelas Kepala Balai, Kemal Mahfud dalam sambutan selamat datang. Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Momon Rusmono, mengawali arahannya menyampaikan, “Tekad utama kita dalam bekerja adalah bagaimana mencapai kedaulatan pangan, kesejahteraan petani, dan menuju lumbung pangan dunia Tahun 2045”.

bbpplembang arahanSekjen1Program Kementerian Pertanian saat ini diantaranya: a) Upsus Pajale. 5 tahun ke belakang mengejar luas tambah tanam, kedepan mengejar produktivitas. b) Program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (SERASI), bagaimana manajemen pengelolaan air, c) BUN 500, pemerintah membagikan benih bibit 500 juta batang per tahun, d) Program Sapi Indukan Wajib Bunting (SIWAB). “Seluruh program pembangunan pertanian itu akan berjalan dengan baik bila SDM nya mumpuni, baik itu petani, pekebun, peternak, pelaku usaha, ASN, dan generasi milenial. Itu semua yang harus kita tingkatkan. Mari kita bangun sama-sama SDM pertanian kita”, jelas Momon.

Lingkungan dinamis yang saat ini sedang berkembang dan harus dicermati: 1) Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi untuk penerapan Revolusi Industri 4.0, 2) Perkembangan alat dan mesin pertanian yang sangat luar biasa, 3) 5-10 tahun lagi tidak ada buruh tani karena tergantikan oleh alsintan.

Karena itu, pelatihan pertanian masa depan harus berorientasi pada job creator dan job seeker. Empat hal disampaikan oleh Momon untuk menjadi perhatian seluruh pegawai lingkup BPPSDMP, “miliki tekad kuat bekerja keras mencapai Lumbung Pangan Dunia Tahun 2045; modernisasi pertanian dengan optimalisasi alat mesin dan pertanian; menciptakan agripreneur berbasis wirausaha (job creator); menyikapi buruh tani untuk menjadi tenaga kerja berbasis kompetensi (job seeker).

“Kita harus selalu berpikir atas setiap tindakan kita apakah dapat memberi dampak positif bagi kesejahteraan petani”. “Bekerja itu harus dilakukan yang terbaik, cepat, fokus, dan berorientasi hasil”, ungkap Momon di penghujung arahannya.

Sebelum mengakhiri kunjungannya, Sekjen Kementan berkenan meninjau pembangunan Laboratorium Kultur Jaringan dan Pengolahan Hasil Pertanian yang sedang dalam proses finishing akhir pembangunan. Sedikit disampaikannya kepada petugas laboratorium untuk selalu melakukan inovasi untuk ekspansi produk yang ada. (Chetty)