Pertanian Perkotaan Menarik Minat Guru Pendidikan Luar Biasa
LEMBANG. “dalam rangka meningkatkan kapasitas guru pendidikan khusus di wilayah Asia Tenggara, kami menyelenggarakan Training on Urban Agriculture for Special Education Teachers selama 4 hari berlokasi di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-kanak dan Pendidikan Luar Biasa (P4TK TK dan PLB) Kota Bandung. Diujung pelaksanaan pelatihan, diadakan kunjungan ke pusat pengembangan pertanian yang memiliki urban agriculture, dan kami memilih Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang sebagai lokasi kunjungan”, ucap Agus, Kepala Bidang di P4TK TK dan PLB, saat memberi sambutan mewakili rombongan, Kamis (03/10/2019). “Kami disini ingin memperoleh pengalaman langsung praktik di lapangan tentang panen, pascapanen dan pemasaran”, jelas Agus lagi.
Rombongan diterima secara resmi oleh Kepala BBPP Lembang, Kemal Mahfud. “BBPP Lembang merupakan UPT Kementerian Pertanian dibawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian yang memiliki 10 UPT pelatihan se-Indonesia”, jelas Kemal saat menjelaskan profil balai dihadapan 60 orang peserta yang merupakan Guru Pendidikan Luar Biasa dari seluruh Indonesia dan juga dari Southeast Asia Minsiters of Education Organization (SEAMO) yaitu Singapura, Malaysia, dan Filipina.
Peserta studi lapang ke beberapa lokasi di lahan praktik Inkubator Agribisnis BBPP Lembang. Di lahan seluas 2,5 hektar ini, peserta dipandu oleh Widyaiswara Spesialisasi Budidaya, Yeyep Dintan, Elvina Herdiani, dan Sani Hanifah, praktik panen dan pascapanen sayuran, diantaranya panen brokoli dan sawi putih yang dibudidayakan secara konvensional, dan seledri yang dibudidayakan secara hidroponik, di Zona Kawasan Rumah Pangan Lestari. Tampak asyik menyimak penjelasan dari widyaiswara, peserta satu persatu mencoba panen sayuran-sayuran tersebut. Di Packing House, peserta dijelaskan tentang proses pascapanen dan pemasaran sayuran, mulai dari ruang penerimaan barang hingga ruang pengantaran barang. Peserta praktik mengemas sayuran yang tadi sudah dipanen. Sangat excited sekali mereka satu persatu mencoba wrapping sayuran. Di Zona Kandang Sapi dan Rumah Kompos, peserta diberi penjelasan tentang pembuatan pupuk kompos, biogas, dan bioslury, dengan memanfaatkan limbah ternak dan sayuran yang ada.
Jonora, salah satu peserta dari Singapura, menyatakan kesannya selama mengikuti pelatihan dan kunjungan lapang di BBPP Lembang, “program kunjungan lapang tentang pertanian ini sangat menarik karena bersifat praktis kami bisa melihat langsung pertanian disini, ini sangat bermanfaat bagi murid-murid kami dan akan kami terapkan nanti sepulangnya dari sini”, ujarnya. (chetty)