Kamis (08/12/2016), Lembang di pagi hari sudah diguyur hujan, menambah sejuknya udara. Hal ini yang membuat orang-orang selalu ingin datang dan datang lagi ke Lembang. Pagi itu, sudah terlihat banyak pegawai berseragam Kementerian Pertanian yang masuk ke Aula Catur Gatra BBPP Lembang satu persatu. Ya, hari itu diselenggarakan Rapat Pimpinan (Rapim B) Lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian. Rapim B dihadiri oleh seluruh pejabat baik di pusat maupun para Kepala UPT Pelatihan dan Pendidikan Lingkup BPPSDMP, sebanyak 75 orang. Selain itu, hadir pula para widyaiswara lingkup Kementerian Pertanian yang sedang ada acara Munas IWI di BBPP Lembang.

Agenda Rapim B kali ini yaitu Persiapan Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2017 dan Evaluasi Kegiatan Tahun 2016, berisi pemaparan realisasi setiap unit kerja sampai di penghujung tahun 2016 ini, permasalahan-permasalahan yang ada dan mencari solusi dari permasalahan tersebut agar dalam pelaksanaan ke depan bisa lebih baik, juga dipaparkan rencana kerja tahun 2017. Namun, sedikit berbeda dari Rapim B sebelumnya, kali ini turut pula hadir Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Ir. Hari Priyono, MS yang memberikan arahan khusus terkait pengembangan SDM pertanian. Beliau menyampaikan “Kualitas SDM di bidang pertanian adalah tanggung jawab Kementerian Pertanian, khususnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian. Hendaknya kita harus mampu menyediakan SDM yang dibutuhkan dunia industri pertanian. Karenanya, sebaiknya dilakukan komunikasi yang efektif dengan dunia industri dan rajin ‘turun ke bawah’ berdiskusi dengan petani/pelaku usaha untuk mengidentifikasi kebutuhan masing-masing agar antara industri dan petani/pelaku usaha ‘bertemu’ apa yang menjadi kebutuhan masing-masing”.

Kepala BPPSDMP Kementan, Ir. Pending Dadih Permana, M.Ec.Dev dalam sambutannya menyatakan kepada semua tamu undangan bahwa secara keseluruhan program kegiatan BPPSDMP sepanjang tahun 2016 ini secara realisasi baik fisik maupun keuangan sudah baik, permasalahan yang muncul segera dicarikan solusi. Menanggapi arahan Pak Sekjen, Beliau sampaikan “Anggaran kegiatan yang minim diharapkan tidak menjadi masalah, masing-masing unit kerja harus berpikir out of the box, jadikan tantangan apa yang menjadi kelemahan, mencari peluang yang bisa mendukung kinerja masing-masing unit kerja”.

Sore hari, suasana Lembang cerah, dan kegiatan Rapim B berakhir dengan membawa sejuta asa untuk mulai kembali bekerja di Tahun 2017 dengan harapan kinerja yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, untuk pertanian Indonesia. (che)