Meningkatkan Kompetensi Penyuluh pada Pelatihan Teknis Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Buah dan Sayur

Komoditas buah dan sayur mempunyai daya simpan yang sangat singkat. Oleh karena itu, diperlukan penanganan pasca panen yang baik. Penyuluh pertanian sebagai pendamping petani harus memiliki kompetensi yang baik agar bisa mendampingi petani di wilayah sentra produksi dan wilayah pengembangan komoditas buah dan sayur dalam hal penanganan pasca panen dan pengolahan hasil.

bbpplembang pelatihanPHP penyuluh1LEMBANG. Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang menyelenggarakan Pelatihan Teknis Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Buah dan Sayur selama 1 minggu efektif mulai dari 19-26 November 2019. Pelatihan diikuti oleh 30 orang penyuluh pertanian dari 3 provinsi binaan BBPP Lembang, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta.

Pembukaan pelatihan, Rabu (20/11/2019) oleh Kepala Bidang Program dan Evaluasi, M. Iski Suharno, dihadiri oleh pejabat struktural dan widyaiswara yang akan menjadi fasilitator selama pelatihan. “Tujuan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kompetensi penyuluh pertanian dibidang pasca panen dan pengolahan hasil buah dan sayur di wilayah masing-masing yang menjadi sentra dan wilayah pengembangan komoditas buah dan sayur,” jelas Iwan Kurnia, Kepala Seksi Pelatihan Aparatur mengawali laporan kegiatan. “Penyuluh pertanian sebagai pembina pelaku usaha dibidang pengolahan hasil pertanian akan memperoleh 56 jam pelajaran dari para fasilitator baik dari BBPP Lembang, Ditjen Hortikultura, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, maupun praktisi”, ujarnya lagi.

bbpplembang pelatihanPHP penyuluhSementara itu, Kepala Bidang Program dan Evaluasi, M. Iski Suharno, dalam sambutannya sebelum membuka pelatihan menyampaikan, “Menteri Pertanian memberikan arahan diawal kepemimpinannya, yang pertama data pertanian terpusat menjadi satu data sehingga kebijakan yang dibuat lebih baik karena data akurat. Kedua, akan dibentuk Kostra Tani yaitu Sistem Komando Strategis Teknis Pertanian yang dipusatkan di Balai Penyuluhan Pertanian sehingga peran BPP dimana penyuluh ada didalamnya sangat penting untuk kemajuan pertanian Indonesia”. “Saya mengharapkan peserta bisa mengikuti pelatihan dengan fokus, serius, dan partisipatif, agar tujuan pembelajaran tercapai dan ada peningkatan kompetensi”, ungkap Iski.

Selama berlatih, peserta akan diberikan materi inti secara klasikal maupun praktik tentang Good Handling Practices (GHP),  Good Manufacturing Practices (GMP), SOP Pengolahan Hasil Buah dan Sayur, Teknologi Pengemasan dan Pelabelan, Teknologi Pasca Panen Buah dan Sayur, Teknologi Pengolahan Hasil Buah dan Sayur, Analisa Usaha Pengolahan Hasil, dan Prosedur Izin Usaha Rumah Tangga (PIRT). (Chetty)