GARUT. Materi pelatihan “Teknik Pengendalian OPT” menjadi hal yang penting untuk disampaikan disetiap proses pelatihan pertanian terutama pelatihan teknis budidaya tanaman. Karena, hal itulah yang menjadi salah satu permasalahan penting yang kerap dihadapi petani dalam proses budidaya. Permasalahan ini membutuhkan solusi yang tepat agar petani mampu berbudidaya dengan baik sehingga produktivitas tanaman yang dihasilkan juga baik dan sehat. Demikian pula yang disampaikan oleh fasilitator kepada peserta Pelatihan Teknis Tematik Kedelai di Kabupaten Garut.

Disampaikan oleh fasilitator, bahwa teknik pengendalian OPT dilakukan melalui beberapa tahap yaitu: penggunaan praktik agronomi (penggunaan varietas kedelai yang resisten, rotasi tanaman, keseragaman waktu tanam/panen, sanitasi); cara mekanik (penghancuran dengan tangan, penggunaan perangkap); cara fisik (mengatur temperatur, perangkap lampu, suara); cara biologi (pemantapan musuh alami tanaman, pemanfaatan parasit dan predator, penyebaran pathogen); cara kimiawi (pestisida); cara genetik. Prinsipnya, bahwa pengendalian OPT diupayakan sebisa mungkin dengan pengamatan agroekosistem secara berkala mingguan, mengembangkan musuh alami tanaman, dan upaya terakhir yaitu penggunaan pestisida kimiawi.

Pelatihan yang diselenggarakan oleh Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian ini dilaksanakan di Kabupaten Garut sebagai salah satu wilayah sentra pengembangan kedelai. Pelatihan dilaksanakan selama 3 hari mulai tanggal 2 – 4 April 2018 dengan peserta 30 orang petani kedelai di Kabupaten Garut. (chetty)