NURANI Merupakan Sesutu Hal yang mendasari pada setiap diri manusia dalam menghadapi berbagai aspek kehidupan sehingga dapat memberikan warna /corak diri dalam berprilaku pada kehidupan beragama, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sehingga  mampu membenarkan mana  yang benar dan menyalahkan mana  yang salah ,dengan berbagai pertimbangan disesuaikan atas peraturan perundangan yang berlaku .sehingga menghasilkan suatu keputusan yang tepat dan bijak.

Dalam kesempatan penulis akan mencoba mengangkat sebuah kisah nyata yang terjadi pada saat ini.
Pada suatu hari aku bertemu dengan seseorang yang bernama A nama samaran dia mencurahkan isi hati yang mengganjal perasaannya lalu bercerita :
A adalah seorang pegawai negeri sipil (PNS) disatu instansi pemerintah,pada waktu itu keluarganya sedang mendapat musibah keluarganya sedang sakit dan dirawat dirumah sakit yang sudah pasti memerlukan biaya yang cukup besar.
Pada suatu hari sebelum keluarganya pulang dari rumah sakit dijenguk oleh atasan A yang bernama B nama samaran sambil memberikan dana/sumbangan biaya rumah sakit dan biaya pengobatan,alangkah senangnya si A terhadap atasan mempunyai perhatian sangat besar terhadap anak buah yang sedang mendapat musibah.setelah penyelesaian administrasi,keluarga A diperbolehkan pulang dengan kondisi sehat,dibarengi rasa senang,ceria pada saat itu.
Akan tetapi pada suatu hari A mendapat informasi sangat mengejutkan bahwa uang yang disumbangkan terhadap keluarga saya ada sangkut paut dengan masalah kadinasan dengan sewa menyewa lahan milik perintah.(Alangkah sedihnya keluarga A,dengan penuh tanda tanya dari seluruh keluarga) sebab keluarga mengira sumbangan tersebut merupakan tali kasih dari orang tua terhadap anaknya,antara atasan dan bawahannya.
Pada suatu hari A dipanggil dimintai keterangan dan si A menjelaskan sesuai apa yang dialami dan apa apa yang pernah dirasakan nya.( bahwa si A menerima dana tidak ada kaitannya dengan sewa menyewa lahan dan betul betul tidak tahu ) dari hasil pemeriksaan tersebut A harus mengembalikan dengan perjanjian bahwa,akan membayar secara dicicil setiap bulan a Rp PM. 

       Mulai saat itu A mulai melaksanakan kewajibanya/membayar angsuran.Selain itu juga A mendapatka teguran/peringatan tertulis,tetapi setelah membaca isinya sangat mengagetkan sebab seolah olah A terlibat dalam proses sewa menyewa lahan yang hal tersebut sangat tidak tepat dengan apa yang dialami dan apa yang dirasakan,dengan kondisi tersebut A merasa terpojokan dan dipermalukan.
 Dan anehnya redaksi yang tertuang pada kwitansi cicilan juga sama.alangkah sedih dan kecewanya si A.
 Harus kepada siapa meminta bantuan pelurusan masalah ini untuk penjernihan nama baik dan karir dilingkungan kerja A.dan mudah mudahan kasus seperti ini jangan menimpa terhadap yang lain,
Demikian kisah nyata yang dialami A mudah mudahan dapat menjadi cerminan  dalam berbagai aspek kehidupan jangan sampai kita berbuat sesuatu berakibat orang lain menderita.
Penulis mohon maaf atas segala kekurangan dan mudah mudahan ada hikmah dibalik kejadian ini amin..........!!
    
Penulis: DRS JAJAT SUDRAJAT