Penyuluh Pertanian Gaspol Capai Swasembada Pangan
LEMBANG – Pelatihan Dasar Fungsional Penyuluh Pertanian Ahli dan Terampil pola PNBP yang dilaksanakan Kementerian Pertanian, melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, telah selesai dilaksanakan. Pelatihan ditutup Kepala Balai, Ajat Jatnika, Kamis (28/11/2024), di Hotel Augusta, Kabupaten Garut.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan pelatihan ini sangat penting. Sebab, penyuluh adalah garda terdepan dalam pertanian. Amran pun berharap penyuluh dan petani bergerak cepat. “SDM pertanian mulai dari penyuluh hingga petani harus bergerak cepat mengambil bagian menjaga ketahanan pangan," sebut Mentan Amran.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSMDP) Kementan, Idha Widi Arsanti, menyampaikan hal serupa. Menurut Idha, SDM memegang peran penting untuk kemajuan pertanian. “Penyuluh pertanian merupakan ujung tombak pembangunan pertanian di lapangan. Perannya sangat signifikan dalam mewujudkan pertanian yang berkelanjutan," ujarnya.
Saat menutup pelatihan, Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menyampaikan, jika pelatihan diselenggarakan untuk meningkatkan kualitas SDM. "Agar kinerja SDM membaik, sehingga produktif dan mampu memberi kontribusi terhadap pembangunan pertanian di wilayah masing-masing," katanya.
Ajat berharap seluruh peserta yang nantinya akan kembali ke wilayah kerja masing-masing dapat mendampingi petani mewujudkan program pemerintah swasembada pangan. Selain itu, mampu menunjukkan hasil pelatihan dari sisi cara kerja, cara pandang, sikap mental dan sikap diri, serta kinerja lebih baik.
“Saya berharap literasi sebagai seorang penyuluh pertanian juga ditingkatkan. Saat ini era nya kerja sama, karena itu jalin kolaborasi dengan berbagai pihak, karena sejatinya tidak ada superman yang ada adalah superteam," ucap Ajat.
Ajat juga mengajak para penyuluh untuk memiliki langkah yang gesit, cerdas, agile, dan antisipatif menghadapi perubahan yang ada.
Setelah menerima materi secara klasikal di BBPP Lembang selama 2 minggu, rangkaian pelatihan diakhiri praktik kompetensi pada tanggal 22 – 28 November 2024, di Kabupaten Garut. Untuk level ahli, dilaksanakan di 5 kelompok tani di wilayah kerja Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Tarogong Kidul dan BPP Kecamatan Samarang. Sedangkan untuk level terampil dilaksanakan di 4 kelompok tani di wilayah kerja BPP Kecamatan Tarogong Kaler dan BPP Kecamatan Banyuresmi.
Peserta melakukan tahapan praktik kompetensi mulai dari pengumpulan data potensi wilayah dan menganalisa potensi, masalah, dan pemecahan masalah, membuat programa penyuluhan pertanian. Peserta juga menyusun Rencana Kerja Tahunan Penyuluhan (RKTP), menyiapkan rencana kegiatan penyuluhan pertanian baik materi, media, metode, dan evaluasi. Puncaknya, para peserta pelatihan melakukan praktik penyuluhan kepada anggota kelompok tani di masing-masing desa. Kegiatan praktik kompetensi diakhiri dengan mengolah, menganalisis dan menyusun laporan hasil praktik kompetensi.
Peserta level ahli yang berasal dari Provinsi Papua Pegunungan, Sari Dame Arta Suryani, merasakan suasana belajar yang interaktif dan materi yang diberikan fasilitator sangat relevan dan menunjang profesi penyuluh pertanian. “Saat menjalani praktik kompetensi juga kami merasakan suasana kekeluargaan sehingga kegiatan berjalan menyenangkan dan tepat sasaran," ucap Sari.
Hal senada disampaikan peserta lainnya dari level terampil, Zulfan Putra Wahyu Pradana. “Pelatihan Dasar Fungsional Penyuluh Pertanian Terampil di BBPP Lembang memberikan pengalaman yang sangat bermanfaat. Fasilitas yang tersedia memadai, lingkungan yang asri dan kondusif membuat proses belajar menjadi lebih menyenangkan," ujarnya.
“Para widyaiswara yang kompeten dan ramah memberikan materi dengan sangat baik, disertai pembawaan materi yang praktis sehingga memudahkan peserta untuk memahami dan menerapkannya," tutur Zulfan lagi. Ia menilai pelatihan ini menjadi salah satu langkah yang sangat penting dalam membangun kompetensi fungsional para penyuluh pertanian.