UPT Pelatihan Kementan Dorong Sekolah Agribisnis Fokus pada Pengolahan Hasil Pertanian
LEMBANG – Kementerian Pertanian (Kementan), melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, Perikanan Kota Sukabumi, memberikan pelatihan kepada anggota Sekolah Agribisnis Kreatif Sukabumi (SAKSI), 27 – 28 Mei 2025. Kegiatan yang diikuti 55 orang itu diberi nama Pelatihan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan dan Hortikultura.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan pangan merupakan kebutuhan dasar bagi lebih dari 280 juta penduduk Indonesia. "Saya selalu katakan tanpa pangan sebuah negara itu bisa hancur karena nantinya akan terjadi konflik sosial antar masyarakatnya," kata Mentan Amran.
Untuk mendukung kebutuhan pangan tersebut, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) menggenjot kualitas SDM pertanian yang menjadi faktor utama untuk mengungkit produksi pangan. Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti, juga mengajak seluruh insan pertanian untuk meningkatkan produksi pertanian. "Mari kita bergerak bersama meningkatkan produksi dan produktivitas pangan," ajaknya.
Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, dalam setiap kesempatan menyatakan komitmen seluruh jajarannya mendukung program Kementerian Pertanian, mencetak SDM pertanian yang inklusif, profesional, dan modern.
Pada pelatihan, dilakukan juga kunjungan lapang, Rabu (28/5/2025), praktik di laboratorium pengolahan hasil pertanian BBPP Lembang, Peserta dibagi menjadi 4 kelompok. Dipandu widyaiswara serta petugas laboratorium, para peserta mempraktikkan 3 jenis olahan pangan yang dapat meningkatkan nilai jual komoditas hortikultura, yaitu eggroll ubi ungu, abon cabai, dan es krim kangkung.
Pertama-tama, diberikan penjelasan alat dan bahan, dilanjutkan praktik membuat eggroll ubi ungu, abon cabai, dan es krim kangkung. Pada praktik olahan ubi ungu menjadi eggroll, peserta praktik mulai dari pencampuran semua bahan menjadi adonan dan mencetak adonan di mesin pencetak eggroll dan memasukkannya ke dalam kemasan yang sudah diberikan label untuk mempercantik dan menambah nilai jual produk.
Pada sesi pembuatan abon cabai, peserta praktik pencucian semua bahan dengan bahan utama cabai merah dan cabai rawit, lalu dilakukan blanching yaitu merebus sayuran sebentar di dalam air mendidih bertujuan mempertahankan masa simpan produk lebih lama. Setelah itu bahan dikeringkan dulu sebelum dicampurkan semua dan dimasak hingga kering dan siap untuk dikemas.
Pada praktik pembuatan es krim kangkung, bahan utamanya sayuran kangkung dan buah nanas untuk menambah rasa segar dan asam dari es krim ini. Semua bahan diblender dan diletakkan dahulu ke dalam freezer. Setelah beku, adonan es krim di mixer dan ditambahkan bahan pengembang SP, setelah adonan lembut baru dimasukkan ke dalam cup dan diberi label kemasan untuk mempercantik dan menambah nilai jual produk.
Salah satu peserta, M. Sholahuddin Ayyub, mengaku mendapat banyak pengetahuan baru dari pelatihan ini. "Selama 2 hari kami memperoleh materi, secara klasikal di hari pertama. Hari ke-2, praktik langsung aneka olahan produk hortikultura. Produk-produknya sangat kreatif dan dapat diterapkan di skala usaha mikro, kecil, dan menengah. Terima kasih DKP3 Kota Sukabumi dan BBPP Lembang," ucap Ayyub.