Kementan Kenalkan Teknologi Olahan Pangan ke Guru Sekolah Menengah Kejuruan
LEMBANG – Kementerian Pertanian, melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, memperkenalkan teknologi pengolahan labu peacock menjadi es krim kepada delapan guru dari Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian Negeri (SMKPPN) Kabupaten Sumedang yang melakukan kunjungan, Selasa (12/11/2024).
Para guru yang berasal dari jurusan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura itu berkunjung untuk meningkatkan kompetensi.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan hilirisasi pertanian akan memberi dampak positif bagi kesejahteraan petani dan juga merupakan langkah krusial yang harus dilakukan karena akan menekan impor. “Hilirisasi di bidang pertanian menjadi langkah krusial untuk meningkatkan nilai tambah produk, menekan impor, serta membuka peluang ekonomi baru bagi petani dan industri terkait," tuturnya.
Mentan Amran menyampaikan hilirisasi akan memberi dampak positif bagi kesejahteraan petani. Langkah itu diharapkan dapat mengurangi fluktuasi harga yang sering menjadi masalah di sektor pertanian, khususnya saat musim panen raya tiba.
Menurutnya, hilirisasi juga merupakan langkah strategis yang harus dipercepat.
“Kuncinya semua harus terlibat dan sinergi, kami optimis, jika semua bergerak, ini bisa kita lakukan secara maksimal," kata Mentan Amran.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan untuk mengembangkan usahatani, perlu ekosistem yang terintegrasi dari hulu hingga hilir.
Sementara itu, Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, di berbagai kesempatan menyampaikan jika sektor pertanian diminta tidak berhenti untuk bergerak cepat.
"Karena pertanian di era pemerintahan baru sekarang menjadi lokomotif pembangunan di Indonesia untuk mencapai ketahanan pangan dengan swasembada," jelasnya.
Dalam kunjungan itu, rombongan bergerak menuju laboratorium pengolahan hasil pertanian.
Petugas laboratorium memberikan penjelasan alat dan bahan yang diperlukan untuk pembuatan es krim labu peacock yaitu blender, panci, mangkok, kompor, dan mixer.
Sementara bahannya adalah labu peacock, susu murni, susu kental manis, air, telur, dan bahan pengembang.
Peserta pun mempraktikkan tahapan demi tahapan pengolahan hasil labu peacock menjadi eskrim. Mulai dari mencampurkan labu yang telah dikukus hingga matang dengan air dan telur lalu menghaluskan dengan blender. Setelah itu dimasak di atas kompor menggunakan panci hingga mendidih.
Setelah mendidih, kompor dimatikan, menunggu hingga dingin sebelum memasukkan susu dan susu kental manis. Setelah itu adonan dituangkan ke dalam wadah plastik, dan dibekukan di freezer.
Langkah selanjutnya, setelah adonan membeku, dikeluarkan hingga 20 menit atau agak mencair dan dihancurkan menggunakan mixer, lalu masukkan bahan pengembang dan di mixer hingga melembut selama kurang lebih 40 menit.
Adonan es krim jadi, dituangkan ke dalam wadah sesuai selera, dibekukan dan siap dikonsumsi.
Langkah yang mudah menghasilkan adonan es krim yang lembut dan gurih serta mampu meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian.
Peserta juga mencoba produk laboratorium pengolahan hasil pertanian lainnya seperti es krim jagung, sorbet mangga, sorbet cabai merah, dan sorbet wornas. Apresiasi disampaikan atas kelezatan masing-masing produk olahan ini.