Gelar Bimtek Poligonisasi, Kementan Optimalkan Program Perluasan Areal Tanam

BANDUNG – Kementerian Pertanian (Kementan) memaksimalkan program Perluasan Areal Tanam (PAT) dan pompanisasi untuk menggenjot produksi. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Poligonisasi berkolaborasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, 4 – 5 Oktober 2024, di Aula Dinas Pertanian Kabupaten Bandung.


Bimtek yang diikuti oleh penyuluh pertanian se-Kabupaten Bandung, bertujuan untuk memperoleh data perluasan areal tanam atau PAT Pompanisasi secara spasial yang akurat melalui pemanfaatan teknologi.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, diberbagai kesempatan mengatakan pompanisasi merupakan solusi cepat memperluas areal tanam (PAT) disaat kekeringan panjang akibat gelombang panas dunia. Lewat program ini, Amran yakin Indonesia mampu meningkatkan produksi secara maksimal.

"Pompanisasi sudah kita distribusikan secara merata, kini saatnya kita bekerja meningkatkan indeks pertanaman dari yang tadinya satu kali menjadi tiga kali dalam setahun. Dengan begitu, kita bisa pastikan mampu mencapai swasembada hingga lumbung pangan dunia," jelasnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan Kementan terus memprioritaskan berbagai program dan kegiatan yang mendukung ketahanan pangan dalam negeri. Menurutnya, saat ini fokus Kementan adalah mewujudkan akselerasi peningkatan produksi dan produktivitas pangan agar mampu swasembada.

Bimtek Poligonisasi di Kabupaten Bandung dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, Ningning Hendasah Jumat (04/10/2024). Turut hadir Kepala Bagian Umum Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang sebagai penanggung jawab program Perluasan Areal Tanam (PAT) wilayah Kabupaten Bandung.

"Dengan adanya poligon, penyuluh diharapkan bisa melaporkan kegiatan pertanaman baik komoditas pangan, hortikultura, perkebunan sesuai dengan area masing-masing, laporan produktivitas, dan kerangka sampel area. Dengan poligon ini datanya akurat, valid, dan bisa dipertanggungjawabkan," kata Ningning.

Ningning juga menjelaskan, poligon juga dapat dimanfaatkan untuk pengukuran kelas kelompok tani. "Dengan adanya PAT ini melaporkan kondisi LTT dan PAT sesuai poligon," ucap Ningning. Dirinya memotivasi seluruh penyuluh pertanian Kabupaten Bandung untuk selalu semangat belajar dengan 3 motto yaitu serius, santai dan sukses.

Fasilitator bimtek, yaitu tim dari Pusat Data dan Informasi Pertanian (Pusdatin) Kementan, menjelaskan tahapan proses poligon diawali dengan UTM Geomap, lalu mengambil koordinat poligon dan ARCGIS Pusdatin. Selanjutnya, aplikasi UTM Geomap dapat didownload melalui aplikasi smartphone. Di dalam aplikasi ini nantinya akan ditentukan data lapangan, cara pengambilan data hingga tahap proses lain sehingga menghasilkan data yang akurat.

Hari kedua, peserta bimtek praktik langsung poligonisasi di Kelompok Tani Makmur I Desa Jelekong Baleendah. Praktik poligonisasi juga dilakukan di Kelompok Tani Nurani Sejahtera Desa Bojongsari Kecamatan Bojongsoang. Hadir dalam kesempatan itu Kapusdatin Kementan, Intan Rahayu, didampingi Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika yang melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan PAT dan poligonisasi.