Pastikan Hasil Pelatihan Diterapkan, Kementan Dampingi Purnawidya

SUBANG - Kementerian Pertanian, melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, melakukan pendampingan pasca pelatihan kepada purnawidya pelatihan kerja sama Peningkatan Produktivitas Pertanian melalui Budidaya Hortikultura. Kegiatan ini merupakan kerja sama BBPP Lembang dengan Kementerian PUPR melalui OCG-Associates, bagi petani terdampak proyek jalan tol Patimban, Subang.



Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan Kementerian Pertanian (Kementan) berupaya mengantisipasi darurat pangan. "Salah satu upaya yang dilakukan adalah memperkuat SDM pertanian. Sebab, SDM pertanian dinilai sebagai tulang punggung penggerak Pembangunan," kata Mentan Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengutarakan hal serupa. "BPPSDMP akan terus berupaya mencetak SDM pertanian yang profesional, mandiri, berjiwa wirausaha, dan berdaya saing melalui pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan," tutur Santi.

Pasca Pelatihan, di lokasi masing-masing purnawidya ditetapkan lahan laboratorium percontohan dan laboratorium uji lokasi sebagai tindak lanjut kegiatan budidaya hortikultura bagi purnawidya. Di lahan laboratorium percontohan dan laboratorium uji lokasi, purnawidya melakukan Praktik Mandiri (PM).

Widyaiswara BBPP Lembang dan petugas BBPP Lembang kembali melakukan pendampingan Praktik Mandiri (PM) terhadap purnawidya di lahan laboratorium percontohan dan laboratorium uji lokasi, Jumat (27/09/2024). Kegiatan PM (Praktik Mandiri) di Desa Panyingkiran, Desa Bongas, dan Desa Kertajaya, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Subang.

Materi yang disampaikan Widyaiswara BBPP Lembang adalah panen dan pascapanen komoditas terong ungu, kembang kol, mentimun, jagung, jambu air, kacang panjang, tomat, dan cabai rawit.

Widyaiswara BBPP Lembang memberi penjelasan tentang Petlap (Petunjuk Lapangan) sebagai langkah kerja yang harus petani lakukan. Kemudian melakukan panen di lahan yang sesuai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), menggunakan gunting panen dan sarung tangan.

Dilanjutkan dengan pengemasan menggunakan alat sederhana manual yang bisa dibawa ke lapangan karena tidak menggunakan listrik. Dengan kemasan, maka sayuran tampak lebih bersih, higienis dan meningkatkan nilai tambah karena dikemas kecil khusus untuk segmen pasar langsung ke rumah tangga atau pasar malam yang ada di sekitar desa.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, berharap para peserta latihan tidak hanya kompeten setelah menjalani pelatihan ini, namun juga berdampak pada peningkatan pendapatan.