Capai Target, Pompanisasi Tingkatkan Produksi Padi di Kabupaten Bandung

BANDUNG – Realisasi pompanisasi dan irigasi perpompaan yang diinisiasi Kementerian Pertanian sudah mencapai 100% di Kabupaten Bandung. Sebanyak 241 pompa air telah terdistribusi dan sudah mengairi sawah di seluruh areal Kabupaten Bandung. Selain itu, ada 20 unit irigasi perpompaan yang sudah bisa digunakan.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menuturkan pompanisasi mampu meningkatkan produksi padi di tengah kemarau panjang. “Program strategis ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi 280 juta jiwa penduduk Indonesia," jelasnya.

Terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Ida Widhi Arsanti, mengatakan Kementan terus memprioritaskan berbagai program dan kegiatan yang mendukung ketahanan pangan dalam negeri. Saat ini fokus Kementan mewujudkan akselerasi peningkatan produksi dan produktivitas pangan agar mampu swasembada.

Untuk memastikan program ini berjalan dengan baik, Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, Ajat Jatnika, sebagai penanggung jawab program PAT wilayah Kabupaten Bandung, berkunjung ke wilayah penerima manfaat pompansiasi, Minggu (25/8/2024).  Ajat mengunjungi ke 2 kelompok tani, yaitu Kelompok Tani Bojongkolak dan Kelompok Tani Babakan Ciparay, Desa Rancakasumba, Kecamatan Solokanjeruk, Kabupaten Bandung.

“Pemerintah pusat dan daerah membuat program Perluasan Areal Tanam (PAT) untuk peningkatan produktivitas padi nasional. Mari kita dukung bersama dan saya mohon agar pompa yang sudah terpasang bisa dimanfaatkan secara optimal, dan dilakukan pemeliharaan agar bisa tetap berfungsi untuk jangka waktu panjang," ucap Ajat.

Penyuluh Kecamatan Solokanjeruk, Anton Siswanto, menyampaikan dirinya bersama petani akan terus berupaya meningkatkan produktivitas padi di lahan sawah, dan pompanisasi yang diberikan sangat bermanfaat untuk kegiatan pengairan mulai dari tanam hingga panen.