Pastikan Program Pompanisasi di Jawa Barat Berhasil, Kementan Lakukan Monitoring Evaluasi
BANDUNG - Berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan TNI, Kementerian Pertanian terus berupaya memastikan keberhasilan pelaksanaan kegiatan Perluasan Areal Tanam (PAT) melalui optimalisasi lahan, pompanisasi, dan padi gogo di Provinsi Jawa Barat. Untuk mendukung hal tersebut, dilakukan rapat koordinasi monitoring dan evaluasi, Kamis (4/7/2024).
Rapat dihadiri Sekretaris Daerah dan Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Inspektur Jenderal beserta jajaran Kementerian Pertanian, Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Rawa Mineral dan Bidang Lingkungan Pertanian, TNI Kodim III Siliwangi dan pimpinan UPT Kementan penanggung jawab antisipasi darurat pangan dan dinas pertanian kabupatan/kota di Jawa Barat.
Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menekankan pentingnya sinergi dalam menghadapi ancaman krisis pangan dunia. "Pompanisasi menjadi solusi cepat untuk meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dan jumlah produksi padi di tengah ancaman El Nino," tuturnya.
Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan pertanian modern dicirikan dengan pemanfaatan alat-alat mesin pertanian yang saat ini sudah sangat lengkap. "Karena kita menghadapi musim kemarau, untuk meningkatkan produksi terutama untuk meningkatkan indeks tanah, maka pompanisasi adalah solusi untuk menyediakan air, bisa tanam, dan meningkatkan IP pertanaman. Selain itu juga solusi untuk meningkatkan luas tanam luas panen meningkatkan produksi," ungkap Dedi.
Sekretaris Daerah Jawa Barat, Herman Suryatman, menyampaikan Jawa Barat mendapat bantuan pompa 7.033 unit pada tahap pertama. "Ini bukti keseriusan pemerintah mengupayakan kesejahteraan petani. Realisasi hingga hari ini 44,9%, tertinggi di Indonesia dan target kami bulan ini 90-100% sudah terpasang dan termanfaatkan agar bisa mengairi sawah-sawah di musim kemarau," ujarnya. Herman berharap dapat menyumbang peningkatan produksi padi dari 9 juta ton GKG menjadi 11 juta ton GKG.
Irjen Kementan, Setyo Budianto, memberikan apresiasi atas kolaborasi pemerintah pusat dan daerah, TNI Kodam III Siliwangi untuk peningkatan produksi beras nasional. Selanjutnya, peninjauan langsung ke salah satu lokasi pompanisasi di Desa Sumbersari Kecamatan Ciparay yang dihadiri Tenaga Ahli Menteri Pertanian didampingi Kepala BBPP Lembang, Tim Itjen Kementan dan perwakilan dari Ditjen PSP Kementan, Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, Kodam III Siliwangi dan para penyuluh pertanian.
Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Lingkungan Pertanian, Yusran Jusuf, seusai kunjungan menyampaikan harapannya agar pompa air yang sudah terpasang agar dimanfaatkan secara maksimal. "Dan saya minta peran penyuluh pertanian berkolaborasi dengan babinsa mendampingi langsung di tingkat petani efektivitas pemanfaatannya," ucapnya.