Kementan Kenalkan Ketahanan Pangan Keluarga kepada Pengurus PKK dan Posyandu


LEMBANG - Kementerian Pertanian terus menggaungkan pentingnya ketahanan pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan. Melalui salah satu UPT pelatihan, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, Kementan memberikan pembelajaran tentang pertanian hidroponik dan pengolahan hasil pertanian. Kegiatan dilaksanakan Senin (3/6/2024), diikuti 190 orang Ibu-ibu PKK dan Penggerak Posyandu se-Kecamatan Sukakarya Kabupaten Bekasi.


Menurut Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, pangan merupakan bagian penting karena merupakan faktor penentu keberlangsungan sebuah negara. "Saya ingatkan ketahanan pangan itu merupakan ketahanan negara dan penting untuk terus berkolaborasi untuk menjaga dan meningkatkan produksi pangan,”ujarnya.


Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi berharap seluruh insan pertanian diharapkan bergerak aktif menjaga ketahanan pangan. Menurutnya ketahanan pangan bisa dimulai dari keluarga.


Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, kerap mengatakan bahwa pembangunan pertanian diawali dari desa. “Ketahanan pangan berawal dari desa, dan ibu-ibu penggerak PKK dan posyandu bisa menjadi pendukung pembangunan pertanian di desa.”


Pembelajaran pertanian hidroponik dan pengolahan hasil pertanian ini sendiri diikuti oleh ombongan Pengurus PKK dan Posyandu dari 7 desa yaitu Desa Sukamurni, Sukakarya Sukamakmur, Sukakarsa, Sukaindah, Sukalaksana dan Sukajadi, diterima secara resmi oleh Tim Manajemen BBPP Lembang.


Para peserta mendapatkan materi dari widyaiswara BBPP Lembang yang menyampaikan tentang Budidaya Sayuran Sistem Hidroponik. Dikenalkan juga berbagai sistem dalam teknologi hidroponik seperti wick system, irigasi tetes, nutrient film technique (NFT), deep flow technique (DFT), dan aeroponik.


Widyaiswara BBPP Lembang juga menyampaikan tentang komoditas sayuran yang memiliki nilai jual tinggi dan bisa dibudidayakan secara hidroponik.


Peserta lalu diajak praktik penanaman secara hidroponik di Inkubator Agribisnis. Petugas lahan praktik mensimulasikan pembuatan instalasi hidroponik sistem DFT, menjelaskan penggunaan nutrisi hidroponik, proses persemaian hidroponik, penanaman secara hidroponik, dan pengendalian hama dan penyakit.


Sementara itu, di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, widyaiswara mengenalkan pengolahan jagung manis menjadi es krim yang juga bisa menjadi peluang bisnis bagi para pengurus PKK dan Posyandu. Hanya dengan 5 bahan yaitu jagung manis, telur, susu cair, susu kental manis dan TBM dan peralatan pembuatan es krim yang sederhana bisa menghasilkan cemilan sehat bagi anak-anak dan masyarakat secara umum.


Camat Sukakarya, Hanief Zulkifli memberikan apresiasinya atas kegiatan kunjungan ini. “Terima kasih kami sampaikan kepada BBPP Lembang yang telah memfasilitasi para pengurus PKK dan Posyandu Kecamatan Sukakarya Kabupaten Bekasi mengenal pertanian dan ketahanan pangan. “Semoga setelah belajar di sini, bisa diaplikasikan di tempat masing-masing karena di Kecamatan Sukakarya potensial untuk mengembangkan sektor pertanian dari mulai hulu hingga hilir,” ucapnya.