Kementan Latih Insan Pertanian Kabupaten Subang Agribisnis Hortikutura
LEMBANG – Kementerian Pertanian, melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, melalui OCG Associates, kembali melatih masyarakat terdampak pembangunan Jalan Tol Akses Patimban di Kabupaten Subang. Kegiatan bernama Pelatihan Peningkatan Produktivitas Pertanian melalui Budidaya Hortikultura, digelar selama 3 hari, 20 – 22 Mei 2024.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, mengatakan pangan merupakan kebutuhan dasar bagi lebih dari 270 juta penduduk Indonesia. "Saya selalu katakan tanpa pangan sebuah negara itu bisa hancur karena nantinya akan terjadi konflik sosial antar masyarakatnya," kata Mentan Amran.
Untuk mendukung kebutuhan pangan tersebut, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) melalui 3 pilar yaitu pendidikan, pelatihan dan penyuluhan terus menggenjot kualitas SDM pertanian. Sebab, SDM adalah faktor utama untuk mengungkit produksi pangan nasional. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi, juga mengajak seluruh insan pertanian untuk meningkatkan produksi pertanian. "Mari kita bergerak bersama meningkatkan produksi dan produktivitas pangan," sebut Dedi.
Kegiatan Pelatihan Peningkatan Produktivitas Pertanian melalui Budidaya Hortikultura diikuti 51 orang peserta pelatihan yang berasal dari 5 desa di wilayah Kabupaten Subang. Selama berlatih, peserta memperoleh materi secara klasikal dan praktik langsung dari widyaiswara BBPP Lembang.
Materi klasikal yang diberikan yaitu pengelolaan benih dan lahan, peserta praktik pengujian pH tanah, bahan organik tanah, mengolah lahan, membuat bedengan, memasang mulsa dan menyemai benih; penanaman dan pemeliharaan, peserta diajak praktik menanam bibit cabai merah di lahan terbuka; identifikasi dan pengendalian hama penyakit tanaman, peserta praktik inokulasi Trichoderma; penanganan panen dan pascapanen, peserta praktik pengemasan aneka sayuran seperti mentimun, cabai dan terong di packing house BBPP Lembang. Peserta juga dilatih pengolahan hasil produk pertanian, praktik membuat manisan terong ungu dan hijau di laboratorium pengolahan hasil pertanian; dan pada materi peluang bisnis peserta praktik membuat perencanaan usaha menggunakan Bisnis Model Canvas (BMC).
Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menekankan bahwa kegiatan pelatihan merupakan perantara menuju keberhasilan peningkatan produksi. "Saya harap peserta tidak hanya kompeten setelah menjalani pelatihan ini, namun hingga berdampak pada peningkatan pendapatan," katanya saat melepas peserta, Rabu (22/5/2024).
Ajat juga memotivasi seluruh peserta pelatihan agar memiliki keyakinan untuk berhasil karena keyakinan menyumbang 50% keberhasilan. "Rangkaian materi agribisnis hortikultura seperti pembuatan pupuk organik cair, pembibitan, pascapanen, pengolahan hasil pertanian yang telah kami sampaikan, bisa menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. "Keberhasilan bisa kita raih asalkan dijalani penuh komitmen," tutur Ajat.
Salah seorang peserta, Siti Nurlaela, mengaku mendapatkan ilmu baru yang belum pernah dipelajari sebelumnya. "Kami banyak belajar tentang agribisnis hortikultura mulai dari hulu hingga hilir di pelatihan ini. "Kami berharap usai pelatihan bisa menyebarluaskan kepada masyarakat lainnya yang juga ingin berbisnis hortikultura," ucapnya. "Kami menginginkan agar ada pendampingan berkelanjutan setelah pelatihan ini agar kami sukses menjadi pelaku agribisnis hortikultura," harap Siti.
Rangkaian pelatihan tidak selesai hanya sampai 3 hari. Setelah pelatihan, peserta diharapkan menerapkan hasil pelatihan pada kegiatan praktik mandiri. Mereka menyusun rencana tindak lanjut dan mengaplikasikannya. BBPP Lembang dan OCG Associates akan mengawal kegiatan ini hingga diharapkan dampak pelatihan dirasakan oleh semua peserta yaitu peningkatan taraf hidupnya melalui aktivitas agribisnis hortikutura.