Kementan Motivasi Generasi Milenial Tekuni Pertanian Modern

LEMBANG – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, mengajak 55 siswa-siswi serta guru SMK Negeri I Gedung Aji Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung, untuk menekuni sektor pertanian. Ajakan tersebut disampaikan saat para siswa dan guru SMK Negeri I Gedung Aji Tulang Bawang berkunjung ke BBPP Lembang. Rombongan diterima secara resmi oleh Tim Manajemen BBPP Lembang (13/5/2024).


Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan, pertanian adalah sektor menjanjikan yang dapat memberikan keuntungan jika digarap dengan benar. Oleh sebab itu, dalam berbagai kesempatan Mentan selalu mengajak anak-anak muda untuk sama-sama menggarap sektor ini.


Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi. "Jika banyak generasi muda yang tergugah hatinya untuk pengembangan usaha pertanian, hal itu akan menimbulkan dampak yang positif karena itu akan menjadi bekal bagi mereka ke depannya dalam rangka menopang perekonomian Indonesia terutama dalam swasembada pangan," tutur Dedi.


Kepala SMK Negeri I Gedung Aji Kabupaten Tulang Bawang, Arliyanti, menjelaskan bahwa kunjungan industri merupakan kurikulum rutin yang dilakukan oleh SMK Negeri I Gedung Aji. Dirinya menganggap sektor pertanian sangat penting untuk selalu diupayakan, karenanya mengajak siswa-siswi kelas X untuk dapat mengenal pertanian modern dan terkini yang diterapkan di BBPP Lembang.


"Potensi pertanian di Kabupaten Tulang Bawang cukup baik terutama untuk komoditas perkebunan. Dengan belajar di sini, harapannya agar siswa-siswi bisa terbuka wawasannya untuk mengenal komoditas selain perkebunan dan agar kelak mampu menjadi petani tangguh yang menggerakkan roda pembangunan pertanian selanjutnya," ucap Arliyanti.


Terpisah, Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menegaskan pentingnya peran generai milenial untuk melanjutkan tongkat estafet pembangunan pertanian. "Generasi milenial sebagai penerus pembangunan pertanian di masa depan, harus memiliki semangat tinggi dan tidak mudah menyerah," sebut Ajat.


Rombongan bergerak menuju lahan praktik Inkubator Agribisnis BBPP Lembang. Di screen house tanaman hias, guru dan siswa tampak tertarik menerima informasi tentang budidaya kaktus dan sukulen yang cukup mudah, mulai dari perbanyakan dan pemeliharaannya. Beberapa guru dan siswa terlihat membeli koleksi kaktus dan sukulen untuk dibawa ke Lampung.


Di zona lahan terbuka, petugas lahan praktik mengajak siswa-siswi mengenal teknologi smart farming berbasis internet of things (IoT) pada budidaya bawang merah varietas watu ijo. Teknologi yang cukup mudah bisa dikendalikan pada smartphone untuk proses penyiraman otomatis. Selanjutnya, di zona rumah pangan lestari, siswa-siswi mempelajari konsep budidaya tanaman sayuran yang memadukan pertanian, perkebunan dan peternakan untuk mempercantik pekarangan rumah.


Kunjungan diakhiri di zona screen house hidroponik. Petugas menjelaskan teknologi hidroponik dengan berbagai sistem yaitu deep flow technique untuk tanaman pakcoy, irigasi tetes untuk komoditas tomat beef, dan aeroponik untuk pembibitan kentang.


Saat dimintai kesan mempelajari teknologi pertanian yang ada di BBPP Lembang, perwakilan siswi, Selvi, mengaku semakin termotivasi. "Setelah berkeliling lahan praktik di sini, saya termotivasi untuk bisa melakukan budidaya hidroponik," ujarnya.


Tidak jauh berbeda yang disampaikan siswa lainnya, Rohman. "Yang menarik bagi saya adalah budidaya tanaman hias kaktus. Tadi saya membeli kaktus di sini dan akan saya coba melakukan perbanyakan kaktus dengan cara menempel, sesuai dengan yang tadi telah diajarkan ke kami di screen house tanaman hias," ujarnya.