Pacu Produktivitas Beras Nasional, Mentan Tinjau Pompanisasi di Kabupaten Bandung

SOLOKANJERUK - Menteri Pertanian meninjau salah satu lokasi pompanisasi dan olah tanah di Desa Bojong Emas, Kecamatan Solokanjeruk, Kabupaten Bandung, Selasa (7/5/2024). Lokasi ini merupakan wilayah tanggung jawab Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang pada program pompanisasi, Kegiatan dihadiri 100 orang yaitu petani, penyuluh pertanian, Dandim, Babinsa, dan Babinkamtibmas.



Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menjelaskan pentingnya program pompanisasi. "Dengan terpasangnya pompa air akan mampu mengairi sawah 50 – 100 hektar. Bantuan pompanisasi untuk Provinsi Jawa Barat tahun 2024 sebanyak 10.000 unit, maka bisa mengairi 500 ribu hektar. Ini dapat meningkatkan produksi beras 1,5 juta ton untuk Jawa Barat, meningkatkan pendapatan petani 15 trilyun per tahun sehingga ekonomi bergerak di desa," tutur Mentan Amran.

Menteri Pertanian berkesempatan berdialog singkat dengan salah seorang petani, Ute Saripudin dari Kelompok Tani Babakan Ciparay Kabupaten Bandung. Ute meminta agar pemerintah terus dapat menstabilkan harga jual gabah dan harga pupuk. Respon Mentan cepat dan meminta semuanya agar fokus untuk bisa memperhatikan kesejahteraan petani.

Mentan Amran menegaskan, solusi cepat meningkatkan produksi beras nasional dengan pompanisasi sehingga dapat meningkatkan indeks pertanaman semula tanam hanya 1 kali bisa 2-3 kali. "Menaikkan kuota subsidi pupuk 2 kali lipat, dan menaikkan HPP untuk gabah 20% dari Rp 5.000,00 menjadi Rp 6.000," ujarnya.

Terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Dedi Nursyamsi, mengatakan pangan adalah masalah yang sangat utama dan menentukan hidup matinya suatu bangsa. "Oleh karena itu, pemerintah akan terus mendukung seluruh kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan pertanian, terutama kegiatan olah tanah, olah tanam, hingga masa panen oleh petani harus tetap berlangsung di tengah kondisi seperti saat ini," sebut Dedi.

Bupati Bandung, Dadang Supriatna menyampaikan potensi pertanian di wilayah Kabupaten Bandung menyebar di seluruh kecamatan. SDM yang bergerak di sektor pertanian lebih dari 60% atau sejumlah 88.000 orang penduduk Kabupaten Bandung berprofesi sebagai petani. "Sektor pertanian menjadi andalan di Kabupaten Bandung. Berbagai perhatian kami untuk petani diantaranya asuransi petani dan BPJS ketenagakerjaan. Petani Kabupaten Bandung aktif sehingga angka laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bandung sebesar 4,93% mayoritas berasal dari sektor pertanian," jelas Dadang.

Pada kegiatan ini, Kementerian Pertanian juga menyerahkan secara simbolis bantuan untuk wilayah Kabupaten Bandung. Diakhir sambutannya Dadang menyampaikan apresiasinya "Terima kasih Pak Menteri, bantuan benih padi dan jagung serta alsintan akan didistribusikan di wilayah Kabupaten Bandung," tandas Dadang.