Penyuluh Pertanian Kompeten, Pastikan Peningkatkan Produksi dan Produktivitas Petani
LEMBANG. Pelatihan Dasar Fungsional Penyuluh Pertanian Terampil yang dilaksanakan selama 3 minggu mulai dari 13 Maret – 3 April, ditutup secara resmi oleh Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang pada Rabu (3/4/2024). Penutupan langsung dari lokasi praktik kompetensi di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Jalan Cagak Kabupaten Subang.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menyebutkan bahwa petani dan penyuluh pertanian adalah pahlawan pangan. “Penyuluh pertanian menjadi garda terdepan Kementrian Pertanian menyukseskan peningkatan produksi padi dan jagung.” Amran mengajak seluruh penyuluh pertanian kompak dan menyatukan barisan untuk mewujudkan swasembada dan ekspor.
Demikian pula yang disampaikan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi. “petani dan penyuluh pertanian diharapkan dapat berkolaborasi di lapangan untuk mengenjot produksi dan produktivitas pertanian khususnya padi dan jagung untuk meraih kembali swasembada pangan,” kata Dedi.
Tiga puluh peserta yang mengikuti pelatihan di BBPP Lembang bertekad mewujudkan mimpi besar peningkatan produksi dan produktivitas pertanian. Terbagi 6 kelompok menjalani praktik kompetensi di 6 desa di Kecamatan Jalan Cagak. Kegiatan praktik kompetensi diawali pengumpulan data potensi wilayah kemudian dianalisa potensi, masalah dan pemecahan masalahnya, dan menyusun programa penyuluhan dan Rencana Kerja Tahunan Penyuluh.
Sebelum melakukan praktik penyuluhan di setiap desa, peserta menyiapkan rencana kegiatan penyuluhan ke kelompok tani dengan menyiapkan materi, media, metode, dan evaluasi penyuluhan. Kegiatan praktik kompetensi diakhiri dengan Menyusun laporan hasil praktik kompetensi dan membuat rencana implementasi hasil pelatihan.
“Tugas penyuluh pertanian adalah meningkatkan motivasi petani yang didampinginya agar bisa meningkat produksi dan produktivitas pertaniannya. Kita harus bisa menjadi bagian dari keberhasilan petani meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraannya,” tutur Ajat sesaat sebelum menutup pelatihan.
“Sebuah perbaikan dari sebuah kesalahan dan tindakan dari sebuah kegagalan adalah kunci keberhasilan yang sesungguhnya,” Ajat mengingatkan.
Setyo Nuryanto, salah seorang peserta mengucapkan syukur bisa mengikuti pelatihan ini. “Kami sangat memerlukan pelatihan seperti ini dalam rangka penugasan kami di lapangan sebagai penyuluh pertanian,” katanya. “Di sini wawasan kami bertambah agar bisa menjadi penyuluh pertanian yang profesional,” ucap pria yang bertugas di Kabupaten Sleman ini.