Pengelolaan P4S dengan Integrated Urban Farming Tingatkan Ketahanan Pangan di Perkotaan
LEMBANG. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian mengunjungi embrio Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) di Kota Bandung, yaitu Kelompok Buruan Sae Pemuda Mandiri di Kelurahan Sukawarna Kecamatan Sukajadi Kota Bandung, Sabtu (30/3/2024). Didampingi Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang dan Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bandung, berdiskusi tentang ketahanan pangan di wilayah perkotaan.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menekankan pangan merupakan bagian penting karena merupakan faktor penentu keberlangsungan sebuah negara. "Saya ingatkan ketahanan pangan itu merupakan ketahanan negara."
Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, langsung meninjau lahan usaha tani embrio P4S ini, melihat peternakan domba dan tanaman sayuran yang dibudidayakan. Fajri, ketua kelompok tani sebagai pengelola usahatani didampingi penyuluh pertanian menceritakan integrated urban farming yang dikelolanya sejak tahun 2020, yang menerapkan program "Buruan Sae".
Buruan Sae adalah program integrated urban farming terintegrasi yang digalakkan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung. Bertujuan menanggulangi ketimpangan permasalahan pangan yang ada di Kota Bandung. Melalui pemanfaatan pekarangan atau lahan yang ada dengan berkebun untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga sendiri.
Di atas lahan usahatani yang dikelola seluas 1 hektar, ditanami berbagai macam tanaman sayuran seperti selada, seledri, kangkung, bawang daun, pakcoy dan sayuran lainnya serta peternakan domba dan perikanan yang dimanfaatkan kotoran hewan menjadi pupuk organik sebagai pupuk tanaman. Kelompok ini juga merambah sektor off farm dengan melakukan berbagai olahan pangan seperti keripik sayuran daun dan keripik pisang.
Dari sisi kelembagaan, kelompok tani yang dikelola sudah hampir 4 tahun, berawal dari keinginan para pemuda memanfaatkan lahan kosong untuk bercocok tanam, pembibitan ikan, dan peternakan ayam dan domba, didukung oleh perangkat desa dan pemerintah kota Bandung, hingga kini menjadi tempat pelatihan, magang mahasiswa dan kunjungan anak-anak sekolah dalam rangka mengenalkan pertanian sedari dini, juga ibu-ibu PKK.
Kelompok Pemuda Mandiri juga berkolaborasi dengan berbagai komunitas pemerhati pertanian di Kota Bandung, seperti dengan tim riset dari Univeritas Padjadjaran yaitu Bandung Urban Agriculture Herritage (BUAH).
Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika menyampaikan bahwa BBPP Lembang telah melakukan pembinaan dan penguatan kelembagaan tani P4S di wilayah Jawa Barat. Di Kota Bandung saat menilai aktivitas kelompok Pemuda Mandiri ini, Ajat menyampaikan, "Secara kelembagaan yaitu kegiatan peningkatan SDM pertanian sudah berjalan, dan usahatani unggulan juga berjalan baik, sehingga bisa diusulkan menjadi P4S". Harapannya dapat terus konsisten bergerak dibidang peningkatan SDM pertanian dan menjadi P4S unggulan di Kota Bandung yang menerapkan integrated urban farming.
Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, mengapresiasi gerakan pemuda Kota Bandung ini. Saat meninjau kandang domba, Dedi memberikan saran, "Kita bisa melakukan inseminasi buatan pada domba-domba ini agar dombanya cepat bunting sehingga bisa terus bertambah populasinya," ucap Dedi.
Dedi juga menambahkan, "Saya berharap kegiatan di kelompok pemuda tani ini terus berkembang dengan pemilihan komoditas pertanian yang bisa diterapkan di lahan perkotaan yang sempit, seperti tanaman melon dengan hidroponik, tanaman cabai, dan komoditas yang nilai ekonomisnya tinggi."
Dedi menambahkan, konsep agroeduwisata cocok diterapkan di embrio P4S ini dengan tetap memperhatikan 3 hal yaitu bibit/benih, pakan ternak/pupuk dan pemupukan serta pengendalian OPT. "Jangan lupa, terapkan agribisnis agar menghasilkan keuntungan berlipat," tutupnya.