Komitmen untuk Masa Depan, BBPP Lembang dan Ditajenad TNI AD Bangun Komunikasi


Salah satu manifestasi dari komitmen itu adalah dengan diskusi lebih lanjut antara BBPP Lembang dengan Direktorat Ajudan Jendral (Ditajenad) Markas Besar TNI AD yang datang berkunjung pada Kamis (15/02). Empat orang perwakilan datang dan disambut di Ruang Rapat Kepala Balai BBPP Lembang dengan topik mengenai pelatihan dan sertifikasi bagi para peserta pelatihan di Pusat Pelatihan Angkatan Darat. Diterangkan oleh Yeta Hendriwideta selaku Instruktur Pembekalan Keterampilan (Bektram) TNI AD bahwa minat para tantara Indonesia untuk Bertani kian menguat.

TNI AD sendiri secara internal telah melakukan pelatihan pertanian terpadu yang pada tiap tahunnya melatih dua angkatan. Namun untuk meningkatkan pengetahuan dan kepercayaan diri bagi para pesertanya diperlukan pengakuan eksternal yang mencakup lingkup lebih besar. Perihal itu menjadi tujuan utama demi memotivasi dan memfasilitasi para prajurit yang di masa depan ingin meneruskan ke bidang pertanian. Jika memungkinkan pelatihan dapat diarahkan ke arah sertifikasi agar para peserta pelatihan dapat meraup manfaat lebih besar dari sertifikat kompetensi keterampilan bertani.

Kepala BBPP Lembang Ajat Jatnika menerima minat tersebut dengan antusias. “Adalah tanggung jawab BBPP Lembang sebagai Unit Pelaksana Teknis pelatihan pertanian dalam melatih berbagai kalangan,” tukasnya dalam pertemuan. “BBPP Lembang sudah bekerja sama juga dengan Babinsa dalam Sekolah Lapang Upaya Khusus Padi-Jagung-Kedelai (SL-UPSUS Pajale) pada 2018 dan pelatihan dengan Pusdikajen pada 2021 sehingga kerja sama dapat diteruskan dengan baik,” lanjutnya.

Dari Ditajenad TNI AD sendiri pelatihan yang akan dilakukan dalam waktu dekat dan dapat dilakukan dengan kolaborasi dengan BBPP Lembang adalah pelatihan untuk para calon purnatugas. Para prajurit calon purnatugas sebelumnya dibekali dengan pembelajaran non-teknis dan teknis dalam kegiatan bertani. Namun dengan BBPP Lembang diharapkan pelatihan dapat dilakukan dengan lebih mendalam dan terfokus sehingga para peserta mendapat nilai tambah dari pelatihan yang didapat dari BBPP Lembang. “Kami harap juga bahwa pelatihan dapat diarahkan ke komoditas-komoditas strategis Kementerian Pertanian,” tambah Yeta.

Aris Hanafiah selaku Ketua Kelompok Substansi Program dan Evaluasi menerangkan bahwa BBPP Lembang sebagai salah satu lembaga pelatihan di bawah Kementerian Pertanian sudah berkomitmen untuk mencakup materi dan praktik sehingga setelah menuntaskan tahap-tahap pelatihan keterampilan para peserta dapat dinilai. Selain itu di BBPP Lembang pendekatan tidak hanya berbasis pada kelompok namun juga per individu. Ditambahkan oleh Ketua Kelompok Substansi Penyelenggaraan Penyelenggaraan Pelatihan. Ridwan Wardiana bahwa pada Petunjuk Pelaksanaan yang sudah dikeluarkan mengamanatkan agar peserta pelatihan mendapatkan Surat Tanda Tamat Pelatihan. Para peserta juga akan mendapatkan Surat Tanda Terampil untuk menunjukkan bahwa mereka memiliki kemampuan yang telah diasah di BBPP Lembang..

Selepas berdiskusi mengenai teknis pelatihan, tim dari Ditajenad TNI AD yang terdiri dari Yeta Hendriwideta, Mayor Caj (K) Irine Nuraini, Mayor Caj (K) Sarmunah, dan Sri Julianti, dipandu untuk berkeliling di area Inkubator Agribisnis BBPP Lembang. Mayor Irine salah satunya berkomentar mengenai udara Lembang yang kala itu sedang relatif dingin dan cuaca mendung sehingga menyejukkan. Cuaca mendung tidak menurunkan semangat mereka berkeliling. Mereka selanjutnya melihat screen house cerdas BBPP Lembang, instalasi hidroponik kentang dengan teknik aeroponik, dan fasilitas-fasilitas lainnya yang tersedia di BBPP Lembang. “Kami jadi semakin yakin ingin melakukan pelatihan di sini!” tukasnya menutup kunjungan sambal berpamitan. (YKO/AFR)