Sambut 2024, Siswa SMA Suluh Jakarta Jelajahi Dunia Pertanian di BBPP Kementan
Awal tahun 2024 diwarnai oleh semangat belajar 280 siswa SMA Suluh Jakarta yang melakukan kunjungan ke Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang. Kunjungan dilakukan dalam rangka belajar tentang pertanian, tidak hanya secara teoritis tetapi juga diperkenalkan langsung pada kondisi pertanian di lapangan.
Kepala SMA Suluh, Yudi Tri Nugraha, menyertakan para siswa dalam kunjungan ini dengan harapan agar mereka dapat melihat secara langsung kondisi pertanian di lapangan. "Melalui kunjungan ini, kami ingin membuka wawasan para siswa mengenai pentingnya pertanian dalam kehidupan sehari-hari dan memberikan pengalaman langsung di lapangan," ujar Yudi.
Rombongan peserta kunjungan disambut di Aula Catur Gatra BBPP Lembang oleh Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, didampingi Sub Koordinator Program dan Kerja Sama, Achmad Handyoko. Ajat menjelaskan bahwa BBPP Lembang adalah salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelatihan di bawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), yang memiliki peran penting dalam peningkatan SDM pertanian.
"Generasi Z memiliki peran krusial sebagai penerus sektor pertanian. Penting bagi mereka untuk mengenal dan memahami peran pertanian sejak dini," ungkap Ajat, menegaskan pentingnya kontribusi generasi muda dalam mengembangkan sektor pertanian.
Ini sesuai dengan arahan Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, yang terus menyatakan komitmennya dalam menggenjot pertumbuhan petani milenial.
"Program penumbuhan petani milenial yang dilakukan di BPPSDMP bersama dengan Eselon 1 di Kementerian Pertanian harus terus dilakukan secara terstruktur dan sistematis dengan pelibatan berbagai stakeholder untuk mempercepat regenerasi petani yang adaptif terhadap teknologi serta tangguh yang dapat memberikan kontribusi dalam gerakan pembaharuan pembangunan pertanian," katanya
Peserta kunjungan kemudian dibagi menjadi tujuh kelompok untuk melakukan praktik di tujuh titik berbeda pada area Inkubator Agribisnis (IA) BBPP Lembang. Setiap kelompok diajak untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang beragam dipandu oleh widyaiswara yang masing-masing telah ahli di bidangnya.
Kelompok pertama melakukan praktik aklimatisasi di laboratorium kultur jaringan. Dipandu Sani Hanifah, peserta mendapat ilmu baru tentang teknik aklimatisasi yang merupakan salah satu tahapan dalam kultur jaringan.
Masih berada di area yang berdekatan, kelompok lainnya sedang asyik membuat es krim jagung. Dipandu oleh Saptoningsih, peserta diperkenalkan es krim jagung sebagai salah satu olahan pangan dari alat dan bahan yang mudah didapat.
Di sudut lain, kelompok selanjutnya mengamati teknik persemaian di area smart green house. Praktik dipandu oleh Cece Mulyana yang mengajarkan kepada para peserta teknik persemaian dengan media kokopit menggunakan tray.
Tidak jauh dari area tersebut, kelompok lainnya sedang serius membuat instalasi hidroponik sistem wick. Hendra Gunawan mengajak para siswa membuat sistem hidroponik paling sederhana dengan alat dan bahan yang mudah didapat.
Selain itu, kelompok lainnya sedang fokus pada pengenalan jenis kopi dan teknik pengolahannya di area gudang kopi bersama Aris Hanafiah. Aris memperkenalkan jenis-jenis kopi yang kini banyak digunakan di coffee shop. Di BBPP Lembang, arabika menjadi komoditas yang paling banyak dibudidayakan.
Bertempat di packing house, siswa bersama Widyaiswara, Elvina Herdiani mempraktikkan pengemasan pada produk sayuran. Terakhir, di area screen house tanaman hias, siswa melakukan praktik penyambungan pada tanaman kaktus didampingi oleh Ida Farida. Nampak para siswa mempelajari sambil melihat berbagai koleksi Kaktus dan sukulen di screen house.
Anindya Sabrina Moza Gita dan Muhammad Alfarel, perwakilan peserta mengungkapkan kesan mereka di penghujung kegiatan. Mereka menyatakan bahwa hari ini memberikan banyak pengalaman dan pelajaran yang bermanfaat, terutama bagi mereka yang tinggal di perkotaan dan jarang bersinggungan dengan sektor pertanian.