Empat Bulan Belajar di BBPP Kementan, Siswa SMK Negeri SPP Tasikmalaya Kuasai Budidaya Hortikultura

Sedikitnya tujuh orang siswa asal Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri SPP Tasikmalaya telah sampai di pengujung masa Praktek Kerja Lapangan (PKL) mereka di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang pada Selasa (16/1/2024). PKL yang berlangsung selama empat bulan sejak Oktober 2023 lalu ini diakhiri dengan sesi seminar akhir yang memberikan kesempatan bagi para siswa menampilkan hasil-hasil dari pengalaman PKL yang didapat selama melaksanakan PKL di Inkubator Agribisnis (IA) BBPP Lembang.


Bertempat di ruang kelas IA BBPP Lembang secara bergantian siswa-siswa tersebut memaparkan hasil kerja dan pengalaman di hadapan widyaiswara. Turut hadir peserta PKL yang berasal dari sekolah lainnya menyimak sesi seminar kali ini.

Cahyono Rizki Nugraha memulai sesi presentasi dengan mengulas pengalamannya selama PKL di lahan terbuka dengan komoditas selada. Cahyono, bersama petugas lapangan, melakukan tahapan budidaya mulai dari persiapan lahan hingga pemeliharaan.

De Yuli Rahmawati menyusul dengan presentasi mengenai pengamatannya selama PKL di area hidroponik sistem DFT. Menggunakan media air yang diperkuat dengan pemberian nutrisi AB mix, De Yuli menjelaskan bahwa budidaya dengan sistem DFT membutuhkan langkah-langkah yang tidak jauh berbeda dengan budidaya di lahan.

Lestari Ayu Fitirani kemudian membagikan pengalaman PKL-nya di screen house anggur, melibatkan tahapan budidaya mulai dari persiapan screen hingga pengendalian hama penyakit.

Siti Nur Laela, yang ditempatkan di screen house melon, menjelaskan langkah-langkah budidaya melon yang diawali dengan sanitasi atau membersihkan screen dari gulma dan debu. Selanjutnya Siti melakukan penanaman, pemeliharaan, hingga panen.

Ridho Pratama Ismail menyusul dengan pengalaman PKL di lahan terbuka dengan budidaya jagung.

Presentasi ditutup oleh Gun Gun Rusmana dan Rehzyan Levy Aziez yang ditempatkan di area pembuatan pupuk kompos. Seluruh presentasi dihadiri oleh peserta PKL lainnya yang dengan antusias menyimak hasil seminar PKL ini.

Pada akhir sesi, widyaiswara memberikan tanggapan dan masukan kepada masing-masing siswa.

Rehzyan Levy Aziez, salah satu peserta PKL, menyatakan kesannya bahwa PKL selama empat bulan ini memberikan kesan positif dan ilmu baru baginya. Ia mengapresiasi bimbingan yang baik dari widyaiswara dan pembina lapangan selama pelaksanaan PKL.

Seminar PKL ini tidak hanya menjadi penutup bagi para siswa SMK Negeri SPP Tasikmalaya, tetapi juga menjadi momen berharga dalam membentuk keterampilan dan meningkatkan pengetahuan mereka di sektor pertanian.

Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terus berupaya meningkatkan minat generasi muda, khususnya generasi milenial dan zilenial untuk terjun langsung ke sektor pertanian.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa Kementan terus mengembangkan teknologi pertanian untuk menarik minat generasi muda, khususnya petani milenial.

Mendukung hal tersebut, Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, menyatakan bahwa “yang menjamin pembangunan Indonesia kedepan adalah petani muda, para agribisnis yang digabungkan menjadi petani milenial yang beragribisnis. Salah satu caranya adalah dengan pemanfaatan smart farming yang mempermudah dalam bertani”.

Senada, Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, juga menyatakan komitmennya untuk meningkatkan penumbuhan petani milenial melalui berbagai kegiatan pelatihan teknis, vokasi, dan PKL di BBPP Lembang. Lebih lanjut BBPP Lembang sebagai sarana pembelajaran bagi petani dan penyuluh telah menerapkan teknologi smart farming di area IA BBPP Lembang. DRY/YKO