Penyuluh Pertanian Subang Kompeten, Siap Jadikan Pertanian Lokomotif Perekonomian Negara
Dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kompetensi SDM pertanian, Tempat Uji Kompetensi Mandiri (TUK Mandiri) BBPP Lembang dan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pertanian Kementerian Pertanian bekerjasama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Subang, menyelenggarakan Sertifikasi Kompetensi bagi Penyuluh Pertanian Kabupaten Subang Level Supervisor dan Fasilitator.
SUBANG. Sektor pertanian telah menunjukkan kinerja luar biasa, penopang perekonomian Indonesia. Namun, adanya krisis pangan global harus diwaspadai. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menegaskan agar seluruh jajarannya fokus melakukan strategi mengantisipasi hal itu dengan kegiatan diantaranya percepatan tanam utamanya komoditas padi dan jagung dan menekan inflasi dengan meningkatkan produksi komoditas yang kerap menyumbang inflasi. Selain itu diharapkan mampu mengurangi impor dengan meningkatkan produksi komoditas strategis, substitusi pangan impor dengan produk pangan lokal, dan meningkatkan potensi ekspor komoditas bernilai jual tinggi.
Untuk mencapai target tersebut, membutuhkan peran penyuluh pertanian sebagai pendamping petani di lapangan. Amran mengatakan, "Petani dan penyuluh adalah pahlawan pangan Indonesia dan kita harus terus bersinergi untuk meraih kembali swasembada pangan."
Senada dengan yang disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, bahwa petani dan penyuluh adalah tonggak pembangunan pertanian yang harus terus ditingkatkan kompetensinya. Kompetensi penyuluh pertanian harus ditingkatkan untuk melaksanakan kegiatan penyuluhan dan meningkatkan produksi aneka komoditas pangan nasional. Melalui sertifikasi kompetensi penyuluh pertanian, menjadi suatu upaya mendorong target tersebut tercapai.
Sertifikasi Kompetensi bagi Penyuluh Pertanian Kabupaten Subang Level Supervisor dan Fasilitator dilaksanakan selama 3 hari mulai tanggal 13-15 Desember 2023. Kegiatan dilaksanakan di Aula Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Jalan Cagak Kabupaten Subang. Asesi sejumlah 21 orang terdiri dari 12 orang penyuluh yang mengikuti level fasilitator dan 9 orang penyuluh mengikuti level supervisor. Asesor yang mengases para asesi adalah widyaiswara BBPP Lembang spesialisasi penyuluhan, Muharja Hasan dan penyuluh pertanian utama dari Dinas Pertanian Kabupaten Kuningan, Niknik Rusni Kasyari.
Kegiatan yang dilakukan selama sertifikasi kompetensi adalah pemenuhan persyaratan teknis oleh asesi, meliputi pengisian formulir permohonan sertifikasi (FR.APL-01) dan formulir mandiri (FR.APL-02) oleh para asesi sebelum uji kompetensi dimulai, dan dilakukan pengesahan oleh LSP Pertanian Kementan.
Metode asesmen yang diterapkan menggunakan pendekatan portofolio, wawancara, ujian tertulis, dan unjuk kerja. Asesi juga harus melakukan pemenuhan dokumen administrasi dan dokumen kompetensi yang relevan mendukung kompetensi untuk unit kompetensi programa penyuluhan pertanian, materi penyuluhan pertanian, media penyuluhan pertanian, metode penyuluhan pertanian, evaluasi penyuluhan pertanian bagi level fasilitator. Sedangkan bagi level supervisor ditambah dokumen pengkajian penyuluhan pertanian.
Kepala Balai, Ajat Jatnika, saat menutup kegiatan sertifikasi, Jumat (15/12/2023) memberikan semangat kepada 21 orang penyuluh pertanian yang dinyatakan kompeten, "kemampuan yang dimiliki para penyuluh pertanian, dipadukan dengan kemajuan teknologi informasi dan kolaborasi dengan berbagai pihak semua akan lebih mudah dan tidak ada masalah yang tidak terpecahkan," ujar Ajat.
Ajat mengingatkan penyuluh bahwa sesuai arahan Presiden RI dan Menteri Pertanian, bahwa pertanian harus menjadi lokomotif perekonomian negara. "Manfaatkan setiap peluang yang ada, yang penting adalah action. Penyuluh harus bisa menetapkan target pribadi, lalu menjadikan target itu untuk meningkatkan kesejahteraan petani," pesan Ajat.
Iwa Solehudin, salah satu asesi, mengatakan, "Terimakasih kami sampaikan kepada TUK Mandiri BBPP Lembang dan Dinas Pertanian Kabupaten Subang yang telah memfasilitasi kegiatan sertifikasi kompetensi ini," ujarnya. "Setelah dinyatakan kompeten, kami merasa lebih percaya diri, lebih terarah dan terukur dalam melakukan penyuluhan. Ke depan, kami akan mengemas inovasi teknologi terkini melalui berbagai media penyuluhan yang sesuai dengan kondisi petani kami di lapangan dan meningkatkan kinerja sebagai penyuluh pertanian serta bekerja lebih profesional," ucap Iwa.
Editor: Abd. Rohim, SP, MP (Widyaiswara Ahli Madya BBPP Lembang