Jawab Tantangan Pertanian Global, BPPSDMP Kenalkan Program Utama Kementan di Pelatihan Agribisnis Padi bagi Negara-Negara Afrika
Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan danPengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) menggelar Pelatihan AgribisnisPadi bagi Petani dan Penyuluh Pertanian dari Negara-Negara Afrika. Pelatihandiikuti 12 orang peserta dari 6 negara Afrika.
LEMBANG – Bertempat di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP)Lembang, pelatihan digelar selama 14 hari pada 5-18 November 2023. Selasa(7/11), menjadi hari pertama bagi para peserta menerima materi pelatihan.Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, mengawali dengan penyampaian materi “PeranBBPP Kementan dalam Meningkatkan Kapasitas SDM Pertanian”. Bertempat diruang kelas Krisan I, Ajat memaparkan bahwa “BBPP Lembang memiliki tupoksimencetak SDM pertanian yang profesional, independent, kompetitif, dan berjiwawirausaha”.
Hal tersebut dilakukan melalui tiga program BPPSDMP yaknipendidikan vokasi, pelatihan vokasi, dan pemberdayaan petani melaluipenyuluhan. Lebih lanjut, Ajat menjelaskan bahwa langkah strategis yangdilakukan BPPSDMP di tahun 2023 antara lain: Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagiPetani millenial, Low Cost Precision Farming (Pertanian Presisi BiayaRendah), Gerakan Tani Pro Organik, serta Pelatihan Sejuta Petanidan Penyuluh yang menjadi kegiatan rutin lingkup UPT pelatihan BPPSDMP.
Penjelasan tersebut membawa peserta ke dalam diskusi yang menarik.Beberapa peserta membandingkan program di negaranya dengan program utamaBPPSDMP yang telah disampaikan Ajat. Salah satunya disampaikan oleh MamadouGandeka, peserta asal Guinea. Ia menceritakan program KUR yang juga ada dinegaranya. Namun dengan skema pembayaran dan bunga yang berbeda dengan sistemKUR di Indonesia.
Ajat melanjutkan dengan pengalaman pelatihan yang pernahdiselenggarakan oleh BBPP Lembang, diantaranya: Pelatihan Dasar Fungsional bagiPenyuluh Pertanian, Pelatihan Budidaya Bawang Merah, Pelatihan Panen dan PascaPanen, Pelatihan Smart Farming, Pelatihan Agribisnis Hortikultura,Pelatihan Kultur Jaringan, Pelatihan Hidroponik, dan Pelatihan BudidayaSayuran.
Dalam delapan tahun terakhir, tercatat BBPP Lembang telah mencetak25.981 alumni pelatihan yang terdiri dari aparatur dan non-aparatur pertanian.
Ajat kemudian menutup dengan menjelaskan berbagai media diseminasiinformasi yang dilakukan BBPP Lembang dan BBPP Lembang melalui media digital.Tidak hanya memperkenalkan BPPSDMP dan UPT di bawahnya, diseminasi informasiyang dilakukan melalui media online (mainstream dan non mainstream), talkshow,publikasi media sosial, kampanye public, Radio Pertanian, dan program Bertanion Cloud (BOC) juga bertujuan memberikan pelatihan secara lebih luas danmasif.
Pelatihan agribisnis padi bagi petani dan penyuluh pertanianAfrika merupakan komitmen Kementan untuk membina kerja sama internasional.Terlebih, kerja sama ini juga menjadi salah satu upaya memastikan ketahananpangan di seluruh dunia.
Disampaikan Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, “adanya pelatihan inimemberikan berkontribusi dalam membangun ketahanan dalam menghadapi tantanganterkait perubahan iklim, serta mendorong masa depan budidaya padi yangberkelanjutan baik di Indonesia maupun di Afrika”.
Hal tersebut sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Andi AmranSulaiman.
Mentan Amran menyampaikan bahwa “pangan menjadi aspek palingstrategis yang wajib dibangun bersama”. Menurutnya, ketahanan pangan identikdengan ketahanan negara.
"Ketahanan pangan identik dengan ketahanan negara.Kalau krisis ekonomi itu kita mampu bertahan, kita bisa lewati, krisiskesehatan, covid 19 kita lewati, tapi kalau krisis pangan bisa berdampak padalainnya. Jadi, kita harus betul-betul bersama menjaganya," tuturMentan Amran. (DRY/YKO)
Editor: Abd. Rohim