Kementan Tingkatkan Kinerja Pejabat Fungsional lewat Monitoring dan Evaluasi Triwulan

Kementerian Pertanian (Kementan) tidak henti melakukan berbagaiupaya dalam rangka peningkatan kapasitas SDM pertanian. Tidak hanya petani,penyuluh, dan insan pertanian lainnya, Kementan menyadari pentingnyapeningkatan kompetensi SDM pertanian dimulai dari lingkup pegawai Kementan.

Salah satu bentuk pertanggung jawaban kinerja Pegawai Negeri Sipil(PNS) lingkup Kementerian Pertanian dilakukan dengan adanya penilaian melaluiaplikasi Sinergi yang telah berjalan dalam empat tahun terakhir. Seiring denganpertumbuhan organisasi, Sinergi terus mengalami berbagai peningkatan dalampengelolaan manajemen SDM.

Pada sistemnya, Sinergi menerapkan penilaian kinerja periodebulanan, triwulan, dan tahunan. Pegawai wajib mengupload laporan kinerjanyayang telah memiliki target sejak awal tahun. Adapun target kinerja pegawaidisesuaikan dengan perjanjian kinerja pimpinan tertinggi di unit/satuan kerjamasing-masing dengan pejabat Eselon I yang diturunkan menjadi matriks peranhasil bagi setiap pegawai.

Sebagai upaya peningkatan penilaian kinerja pegawai melaluiaplikasi Sinergi, Biro Organisasi dan Kepegawaian (OK) Kementan terus melakukansosialisasi di tiap-tiap unit/satuan kerja. Jumat (27/10), Balai BesarPelatihan Pertanian (BBPP) Lembang berkesempatan mendapatkan Monitoring danEvaluasi Triwulan III bagi para pegawai pejabat fungsional.

Pertemuan dihadiri oleh fungsional Widyaiswara, Perencana, AnalisKepegawaian, Analis Pengelolaan Keuangan, Pranata Hubungan Masyarakat, PranataKomputer, Pranata Keuangan APBN, Arsiparis, dan Pustakawan.

Bertempat di ruang kelas Krisan IV, kegiatan diselenggarakansecara hybrid melalui Zoom Meeting. Agung Danang Rahadi, Ketua Tim Kerja TataLaksana Biro OK Kementan menjadi narasumber pada giat tersebut. DisampaikanDanang, kini sistem kepegawaian bagi ASN telah banyak berubah. Salah satunyaadalah kebijakan tidak berlakunya Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit (DUPAK)bagi pejabat fungsional, dan digantikan dengan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP).

“Kini tidak ada lagi DUPAK. Namun nantinya seluruh jabatanfungsional akan memiliki Indeks Kerja Individu (IKI) dari masing-masinginstansi pembina,” jelas Danang.

Selanjutnya Danang juga menjelaskan beberapa kendala yang adadalam penilaian triwulan III bagi pejabat fungsional. Salah satunya yaknidiperlukan kesimpulan singkat yang menjelaskan proses kinerja, kendala, dansolusi untuk menangani kendala tersebut dalam penyusunan laporan triwulan.

Di akhir sesi pertemuan, Danang membuka sesi tanya jawab bagipegawai yang ingin berkonsultasi terkait sistem penilaian laporan triwulan.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika terus mendorong para pegawai,khususnya pejabat fungsional dalam mendukung kinerja BBPP Lembang.

“BBPP Lembang memiliki tupoksi utama meningkatkan kapasitas SDMpertanian melalui program pelatihan. Karenanya diperlukan kinerja terbaik darimasing-masing pegawai sebagai role model bagi para peserta pelatihan. Selainitu seluruh pegawai harus bekerja sama secara sinergi sehingga dapat mencetakpeserta pelatihan yang unggul dan berdaya saing,” kata Ajat.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya ManusiaPertanian (BPPSDMP), Dedi Nusyamsi, juga menyatakan keseriusannya dalammembentuk sinergi antar pegawai di BPPSDMP. Menurutnya, kerja sama antar disebuah organisasi dapat diumpamakan seperti orkestra music. Seluruh komponenharus saling bekerja sama agar membentuk Simponi yang harmoni.

“Kemampuan individu tidak cukup, harus dibarengi kemampuan bekerjasama,” tutur Dedi. Lebih lanjut Ia menyatakan keyakinannya bahwa dengan adanyarasa saling sinergi dan kerja sama, BPPSDMP akan bisa mencapai tujuanmenghasilkan qualified job seeker dan job creator. (DRY/YKO/)

Editor: Abd. Rohim