Kementan Sharing Knowledge Mekanisasi Pertanian kepada Pemangku Kebijakan Negara Afrika
Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, bekerjasama dengan Kementerian Luar Negeri melalui Kerja Sama Pembangunan Internasional (KSPI), didanai oleh Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) Kementerian Keuangan, menyelenggarakan Training Course on Rice Agribusiness for Policy Makers from African Countries, yang dilaksanakan selama 1 minggu, 19-26 November 2023
TANGERANG. Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi negara terkuat di dunia melalui pengelolaan pertanian. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman melakukan gebrakan nyata, salah satunya melalui program teknologi mekanisasi yang membuat produksi dalam negeri semakin tinggi."Pertanian era 4.0 adalah pertanian modern dengan mekanisasi dan perlengkapan modern yang super canggih," tuturnya.
Pembangunan SDM adalah kunci Indonesia ke depan. Sasaran umum BPPSDMP adalah terwujudnya SDM Pertanian yang profesional, mandiri, berdaya saing, dan berjiwa wirausaha untuk mewujudkan kesejahteraan petani. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi mengatakan, "Kondisi saat ini mengharuskan kita untuk bertransformasi dari pertanian sebagai kegiatan yang biasa dan kegiatan warisan, menjadi usaha yang menguntungkan. Untuk ini dibutuhkan agribisnis yang mendatangkan keuntungan. Agar menjadi usaha yang menguntungkan, agribisnis harus menjalankan pertanian modern dengan efisiensi yang tinggi. Pertanian modern dimulai dari benih yang berkualitas, penggunaan mekanisasi, serta penggunaan teknologi digital (internet of things / IOT)," kata Dedi.
Lima belas orang pejabat/pemangku kebijakan di 7 negara Afrika peserta Training Course on Rice Agribusiness for Policy Makers from African Countries berkunjung ke Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Mekanisasi Pertanian (BBPSI Mektan) di Tangerang Provinsi Banten pada Selasa (21/112023). Terdiri dari 7 negara Afrika yaitu Guinea, Zambia, Gambia, Senegal, Tanzania, Somalia, dan Burundi, diterima secara resmi oleh Kepala BBPSI Mektan, Agung Prabowo. Peserta diberikan penjelasan tentang profil BBPSI Mektan yaitu melakukan pengujian standar instrumen mekanisasi pertanian.
BBPSI Mektan juga menjalin kemitraan dengan berbagai perusahaan pembuat alat mesin pertanian. Salah satunya PT. RUTAN dari Kota Surabaya yang diberikan kesempatan menjelaskan beberapa alat mesin pertanian yang diproduksi, diantaranya paddy transplanter, fourwheel tractor, rice milling unit dan color shorter kepada peserta.
Kepala BBPSI Mektan juga mengajak peserta berkeliling melihat sarana prasarana pengujian alat mesin pertanian yang dikelola oleh BBPSI Mektan, diantaranya ruang pengujian traktor roda 2, traktor roda 4, gudang alsintan dan unit pelayanan perbengkelan.
Di pengujung kegiatan, dua orang peserta memberikan kesannya mengunjungi BBPSI Mektan. Mr. Lamin Darboe dari Gambia, mengatakan,"Suatu kehormatan bagi saya bisa berkunjung ke Indonesia bersama dengan rekan-rekan dari 6 negara lainnya. Di sini kami dapat kesempatan mengetahui bermacam alat mesin pertanian yang belum ada dan belum diaplikasikan di negara kami," katanya.
Mr. Nchimunya Munsanda Siyokwa, peserta dari Zambia menyampaikan,"Sungguh pengalaman berharga. Di sini kami dikenalkan aneka alat mesin pertanian baik untuk persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan dan pemanenan. Semoga dapat ditindaklanjuti dengan kerjasama antara Indonesia dan Zambia terkait mekanisasi pertanian ini," katanya.
Editor: Abd. Rohim, SP, MP (Widyaiswara Ahli Madya BBPP Lembang)