Ratusan Perangkat Desa Kabupaten Bekasi Tangkap Peluang Agribisnis Kopi Hasilkan Cuan Berlipat
Peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) menjadikata kunci untuk mewujudkan tujuan pembangunan pertaniandalam menyediakan pangan bagi seluruh pendudukIndonesia, mensejahterakan petani, dan menggenjot ekspor.
LEMBANG. Tujuan pembangunan pertanian dapat diwujudkanbila produktivitas dan kualitas mampu ditingkatkan. KepalaBadan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, DediNursyamsi mengatakan, "Ada 2 amunisi untuk meningkatkanproduktivitas, kualitas dan menekan ongkos produksi. Pertamaadalah smart farming dan yang kedua adalah terapkan agribisnis," tutur Dedi.
"Kita harus mengubah mindset bahwa pertanian tidak hanyauntuk mencukupi kebutuhan keluarga namun juga untukmendapatkan keuntungan yang sebanyak-banyaknya". MenurutDedi, agribisnislah yang akan menentukan keberlanjutanpertanian.
Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan di desa, 280 perangkat desa dari Kabupaten Bekasi terdiri dari kepala desadan perangkatnya hadir di Balai Besar Pelatihan Pertanian(BBPP) Lembang, Jumat (3/11/2023). Kedatangannyadisambut hangat oleh Kepala Balai, Koordinaor Widyaiswaradan tim manajemen BBPP Lembang.
Pimpinan rombongan, Aris Budiono, mengatakan bahwatujuan melakukan company visit ini agar bisa menambahwawasan tentang pertanian yang bisa diaplikasikan oleh para perangkat desa dari 4 kecamatan yaitu Tarumajaya, Babelan, Cibitung, dan Tambun Selatan. "Kami berharap bisamengadopsi apa yang dilakukan di BBPP Lembang untukpembangunan pertanian di wilayah kami masing-masing," katanya.
Kepala Balai, Ajat Jatnika, di hadapan seluruh rombonganmengatakan bahwa pertanian harus menjadi sektor utamadalam pembangunan di Indonesia. "Pangan harus tersediabagi seluruh masyarakat Indonesia karena pertanianmenjanjikan peluang bisnis yang dapat menghasilkankeuntungan berlipat," tutur Ajat.
"BBPP Lembang memiliki tugas pokok menyiapkan SDM pertanian dan siap berkolaborasi dengan seluruh pihak, baikpemerintah daerah, akademisi maupun yang lainnya, agar pertanian bisa menjadi leading sector bagi perekonomianbangsa. Pembangunan pertanian awalnya di desa, karena itusaya berharap, sebagai perangkat desa Bapak dan Ibu mampumenggerakkan seluruh elemen masyarakat di wilayahnyamasing-masing untuk terus mengembangkan pertanian sesuaikomoditas unggulannya," pesan Ajat.
Widyaiswara BBPP Lembang, Aris Hanafiah, menjelaskantentang agribisnis kopi yang dilaksanakan di BBPP Lembangmulai dari budidaya hingga penanganan pascapanen dan pengolahan kopi. "Ada beberapa macam varietas kopi sepertiArabica yang cocok di dataran tinggi seperti Lembang dan varietas Robusta dan Liberica yang cocok di dataran rendah," katanya. Aris juga menjelaskan proses pascapanen kopi mulaidari biji kopi yang siap panen matang berwarna merahdinamakan cherry, lalu biji kopi yang sudah dijemurdinamakan greenbean hingga nanti melalui proses sangraiyang dinamakan roastbean.
"Berbicara kopi adalah selera, dan selera bisa direkayasamelalui proses pengolahan," terang Aris. Dirinya menjelaskanbeberapa istilah seperti wine coffee, honey coffee yang menarik minat peserta untuk menyimak tentang pascapanenkopi dan pengolahannya yang terbagi menjadi 2 macam yaitupengolahan basah dan pengolahan kering. Aris juga menjelaskan macam-macam alat pengolahan kopi dan carameracik kopi (barista). "Kopi bisa menjadi peluang bisnisyang menggiurkan karena dari 1 kilo bubuk kopi, biasanyayang digunakan untuk segelas kopi hanya 10 gram bubuk kopi dan itu harganya rata-rata Rp 10.000 sehingga dari 1 kg bubukkopi bisa menghasilkan uang Rp1.000.000," jelas Aris.
Untuk melihat langsung proses penanganan pascapanen kopi, peserta diajak ke ruang pascapanen kopi. Widyaiswaradidampingi petugas menjelaskan alur pascapanen kopi dan alat-alat yang dipergunakan seperti huller, pulper dan roasting. Menariknya, peserta juga melihat langsung carameracik kopi menjadi segelas kopi khas BBPP Lembang. "Wah enak ini kopinya," komentar mereka.
Peserta juga mengunjungi Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, praktik langsung olahan jagung menjadi es krimjagung dipandu widyaswara BBPP Lembang, Saptoningsihdan tim laboratorium. Peserta pun mengelilingi lahan praktikInkubator Agribisnis seperti smart greenhouse tomat beef hidroponik sistem irigasi tetes dan lahan terbuka yang ditanami aneka sayur seperti brokoli, selada, dan pakcoy. Terakhir, di screen tanaman hias peserta melihat koleksikaktus dan sukulen.
Dua orang peserta yang sedang menikmati segelas kopi Arabica yang diracik barista BBPP Lembang, Madi dariDusun Wanajaya dan Mantani dari Dusun MuktiwariKecamatan Cibitung menyampaikan kesannya belajaragribisnis kopi di BBPP Lembang. "Dari segelas kopi ini, kami jadi mengetahui jenis-jenis kopi, cara pascapanen dan pengolahannya menjadi secangkir kopi yang sungguh nikmatini," ungkap mereka.
Editor: Abd. Rohim, SP, MP (Widyaiswara Ahli Madya BBPP Lembang)