Petani dan Penyuluh Pertanian Afrika Praktik Agribisnis Padi di BBPSIP Sukamandi

Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, bekerjasama denganKementerian Luar Negeri melalui Kerja Sama Pembangunan Internasional (KSPI), didanai oleh Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) Kementerian Keuangan, meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan petanidan penyuluh pertanian di negara-negara Afrika pada kegiatanInternational Training Course on Rice Agribusiness for African Countries, yang dilaksanakan di Balai Besar PelatihanPertanian (BBPP) Lembang, 5-18 November 2023.

 

SUKAMANDI. Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, mengatakan pangan merupakan aspek paling strategis yang wajib dibangun bersama. Sebab, ketahananpangan identik dengan ketahanan negara. Sementara itu, Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi juga menegaskan bahwapangan adalah masalah yang sangat utama dan menentukanhidup matinya suatu bangsa.

Pelatihan agribisnis padi bagi petani dan penyuluh pertanianAfrika merupakan komitmen pemerintah untuk membinakerja sama internasional di bidang pertanian. Di samping itu, untuk memastikan ketahanan pangan di seluruh dunia. Pelatihan ini memberikan kontribusi dalam membangunketahanan dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, serta mendorong masa depan budidaya padi yang berkelanjutan baik di Indonesia maupun di Afrika.

Dua belas peserta International Training Course on Rice Agribusiness for African Countries dari Tanzania, Senegal, Somalia, Gambia, Zambia, dan Guinea, mengunjungi BalaiBesar Pengujian Standar Instrumen Padi (BBPSIP) Sukamandi, 10 – 11 November 2023. Peserta didampingiwidyaiswara BBPP Lembang, diterima secara resmi oleh Kepala Bagian Umum, Udi Herdadi beserta tim manajemendan peneliti BBPSIP Sukamandi, Jumat (10/11/2023). Kepadapeserta disampaikan tugas fungsi BBPSIP Sukamandi yaitumelaksanakan pengujian standar instrumen padi.

Hari pertama, peserta memperoleh materi secara klasikal dan praktik tentang persilangan dan pengenalan Varietas UnggulBersertifikat (VUB), pengenalan hama dan penyakit tanaman, pengolahan tanah kering dan tanah basah, dan praktikmenanam padi di sawah dengan sistem jajar legowo.

Hari ke-2 berada di BBPSIP Sukamandi, peserta praktikpengendalian gulma yang biasa ada di tanaman padi sawah, praktik pemupukan dan pengairan dan pascapanen benih.

Isatou S. Sillah, peserta dari Gambia mengatakan, "Saya banyak belajar di sini tentang praktik menanam di lahansawah dengan sistem jajar legowo. Tentunya akan saya cobaadopsi di lahan sawah kami karena memang kami lakukan halyang mirip namun perbedaannya di sini lebih mudah dan sederhana," ujarnya.

Senada dengan yang disampaikan Mr. Momo Yeressa dariGuinea, "Menggunakan traktor dan rice transplanter membuatlahan menjadi lebih rata dan teratur karena di tempat kami masih melakukan penanaman secara manual,"