Melalui Kunjungan Industri, Tanamkan Cinta Pertanian untuk Penumbuhan Petani Milenial
Kunjungan industri dilakukan untuk mengetahui ruang lingkup pertanian tanaman pangandan hortikultura, memadukan teori dan praktik sebagai bahan pembelajaran dan menjadiacuan untuk meningkatkan kualitas dan mutu lulusan sekolah menengah kejuruan pertanian.
LEMBANG. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengatakan, "Indonesia memilikipotensi yang sangat besar untuk menjadi negara terkuat di dunia melalui pengelolaanpertanian." Kementerian Pertanian berkomitmen melakukan regenerasi petani untukmendukung pelaksanaan program utama Kementerian Pertanian dalam menjaminproduktivitas, kontinuitas dan ketahanan pangan.
Regenerasi petani dapat mendukung tercapainya kesejahteraan petani dan kedaulatan panganserta menjadikan Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia di Tahun 2045. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, menyatakan, "Kita harusoptimis bahwa hal itu dapat tercapai. Peningkatan kapasitas bagi petani milenial dan penyuluh pertanian, pengenalan pertanian kepada generasi muda melalui berbagai kegiatanharus terus dilakukan secara masif karena merekalah pelaku pertanian yang sesungguhnya," ujarnya.
Siswa-siswi kelas XI SMK Negeri Pertanian 1 Sukaraja Kabupaten Sukabumi sebanyak 82 orang didampingi 10 guru mengadakan kunjungan industri ke Balai Besar PelatihanPertanian (BBPP) Lembang, Rabu (15/11/2023). Rombongan diterima secara resmi oleh Kepala Balai didampingi tim manajemen dan widyaiswara.
Kepala Program Studi Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura SMKN 1, Yeni Yuliani, mengatakan, "Kami hadir di BBPP Lembang untuk menambah wawasan dan pengetahuantentang pertanian dan menyiapkan siswa-siswi kami agar siap terjun ke Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI)," katanya.
Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, dalam sambutannya menyampakan ucapan selamatdatang kepada peserta kunjungan. Ditegaskannya, Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, berkomitmen mencetak SDM pertanianyang profesional, mandiri, berdaya saing dan berjiwa wirausaha.
Kepala Balai mengatakan sebagai UPT Kementerian Pertanian, wilayah kerja yang menunjang tugas pokok dan fungsi ada di 7 provinsi dan untuk hortikultura di seluruhIndonesia. "Kami melayani pelatihan baik dalam negeri dan luar negeri, untuk petani dan penyuluh pertanian. Seperti yang sedang dilaksanakan sekarang Pelatihan Agribisnis Padibagi Petani dan Penyuluh Pertanian Negara Afrika," ceritanya.
"Pertanian tidak boleh berhenti dan kami memiliki tanggung jawab besar mencetak generasimuda agar mau menekuni pertanian. Karenanya, tetap semangat dan memiliki cita-cita luhuruntuk turut serta membangun pertanian Indonesia yang maju, mandiri, modern," pesan Ajat.
Widyaiswara BBPP Lembang, Cece Mulyana, menyampaikan materi tentang TeknisBudidaya Pertanian secara Umum. Dikenalkan tentang jenis-jenis tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan, dan tahapan budidaya sayuran mulai dari pengolahan lahan, persemaian, penanaman, pemeliharaan hingga panen dan pascapanen.
Tidak berlama-lama, rombongan generasi Z ini memperoleh kesempatan mengelilingi lahanpraktik Inkubator Agribisnis BBPP Lembang. Di screen tanaman hias, widyaiswara Ida Farida dan petugas menjelaskan jenis-jenis tanaman hias yang ada yaitu sukulen yang bisadiperbanyak dengan teknik vegetatif dan kaktus yang diperbanyak dengan cara okulasi. Petugas mendemokan cara perbanyakan kaktus dengan cara ditempel/okulasi.
Di ruang pascapanen kopi, dijelaskan alur pengolaham kopi mulai dari panen hingga menjadibubuk kopi siap diminum. "Perlu diketahui untuk panen, biji kopi siap panen harus yang sudah berwarna merah, agar citarasanya enak," jelas Cece.
Setelah panen, dilakukan sortasi buah kopi, pengupasan kulit buah, pengeringan hinggakadar air 12%, pengupasan kulit tanduk hingga menjadi green bean, sortasi biji kopi, roasting hingga menjadi roast bean, hingga digrinder menjadi bubuk kopi. "Bubuk kopi nantinya oleh barista diolah menjadi aneka kopi yang biasa kita temui di tempat penjualan minuman kopi seperti espresso, cappucino, coffee latte, vietnam drip, siphon, dan yang lainnya," kata Cece.
Kunjungan industri berakhir di screen house persemaian. Siswa-siswi melihat aneka bibitsayuran seperti selada, cabai, brokoli, seledri yang sedang dalam tahap persemaian. Petugasmendemokan proses persemaian yang menggunakan media arang sekam dicampur dengancocopeat. Di sini juga diberikan penjelasan waktu persemaian yang berbeda tiap tanaman dan waktu yang tepat untuk dilakukan pindah tanam.
Di akhir kunjungan, perwakilan siswa-siswi, Vera Fitriani dan Bunga Nuraliyamenyampaikan kesannya, "kami memperoleh pengetahuan dan wawasan baru yang belumkami ketahui sebelumnya dan di sini kami diberikan penjelasan yang rinci dan jelas dariwidyaiswara dan petugas lapangan," katanya. "Terima kasih BBPP Lembang!!" ucap merekakompak.
Editor: Abd. Rohim, SP, MP (Widyaiswara Ahli Madya BBPP Lembang)
LEMBANG. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengatakan, "Indonesia memilikipotensi yang sangat besar untuk menjadi negara terkuat di dunia melalui pengelolaanpertanian." Kementerian Pertanian berkomitmen melakukan regenerasi petani untukmendukung pelaksanaan program utama Kementerian Pertanian dalam menjaminproduktivitas, kontinuitas dan ketahanan pangan.
Regenerasi petani dapat mendukung tercapainya kesejahteraan petani dan kedaulatan panganserta menjadikan Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia di Tahun 2045. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, menyatakan, "Kita harusoptimis bahwa hal itu dapat tercapai. Peningkatan kapasitas bagi petani milenial dan penyuluh pertanian, pengenalan pertanian kepada generasi muda melalui berbagai kegiatanharus terus dilakukan secara masif karena merekalah pelaku pertanian yang sesungguhnya," ujarnya.
Siswa-siswi kelas XI SMK Negeri Pertanian 1 Sukaraja Kabupaten Sukabumi sebanyak 82 orang didampingi 10 guru mengadakan kunjungan industri ke Balai Besar PelatihanPertanian (BBPP) Lembang, Rabu (15/11/2023). Rombongan diterima secara resmi oleh Kepala Balai didampingi tim manajemen dan widyaiswara.
Kepala Program Studi Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura SMKN 1, Yeni Yuliani, mengatakan, "Kami hadir di BBPP Lembang untuk menambah wawasan dan pengetahuantentang pertanian dan menyiapkan siswa-siswi kami agar siap terjun ke Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI)," katanya.
Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, dalam sambutannya menyampakan ucapan selamatdatang kepada peserta kunjungan. Ditegaskannya, Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, berkomitmen mencetak SDM pertanianyang profesional, mandiri, berdaya saing dan berjiwa wirausaha.
Kepala Balai mengatakan sebagai UPT Kementerian Pertanian, wilayah kerja yang menunjang tugas pokok dan fungsi ada di 7 provinsi dan untuk hortikultura di seluruhIndonesia. "Kami melayani pelatihan baik dalam negeri dan luar negeri, untuk petani dan penyuluh pertanian. Seperti yang sedang dilaksanakan sekarang Pelatihan Agribisnis Padibagi Petani dan Penyuluh Pertanian Negara Afrika," ceritanya.
"Pertanian tidak boleh berhenti dan kami memiliki tanggung jawab besar mencetak generasimuda agar mau menekuni pertanian. Karenanya, tetap semangat dan memiliki cita-cita luhuruntuk turut serta membangun pertanian Indonesia yang maju, mandiri, modern," pesan Ajat.
Widyaiswara BBPP Lembang, Cece Mulyana, menyampaikan materi tentang TeknisBudidaya Pertanian secara Umum. Dikenalkan tentang jenis-jenis tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan, dan tahapan budidaya sayuran mulai dari pengolahan lahan, persemaian, penanaman, pemeliharaan hingga panen dan pascapanen.
Tidak berlama-lama, rombongan generasi Z ini memperoleh kesempatan mengelilingi lahanpraktik Inkubator Agribisnis BBPP Lembang. Di screen tanaman hias, widyaiswara Ida Farida dan petugas menjelaskan jenis-jenis tanaman hias yang ada yaitu sukulen yang bisadiperbanyak dengan teknik vegetatif dan kaktus yang diperbanyak dengan cara okulasi. Petugas mendemokan cara perbanyakan kaktus dengan cara ditempel/okulasi.
Di ruang pascapanen kopi, dijelaskan alur pengolaham kopi mulai dari panen hingga menjadibubuk kopi siap diminum. "Perlu diketahui untuk panen, biji kopi siap panen harus yang sudah berwarna merah, agar citarasanya enak," jelas Cece.
Setelah panen, dilakukan sortasi buah kopi, pengupasan kulit buah, pengeringan hinggakadar air 12%, pengupasan kulit tanduk hingga menjadi green bean, sortasi biji kopi, roasting hingga menjadi roast bean, hingga digrinder menjadi bubuk kopi. "Bubuk kopi nantinya oleh barista diolah menjadi aneka kopi yang biasa kita temui di tempat penjualan minuman kopi seperti espresso, cappucino, coffee latte, vietnam drip, siphon, dan yang lainnya," kata Cece.
Kunjungan industri berakhir di screen house persemaian. Siswa-siswi melihat aneka bibitsayuran seperti selada, cabai, brokoli, seledri yang sedang dalam tahap persemaian. Petugasmendemokan proses persemaian yang menggunakan media arang sekam dicampur dengancocopeat. Di sini juga diberikan penjelasan waktu persemaian yang berbeda tiap tanaman dan waktu yang tepat untuk dilakukan pindah tanam.
Di akhir kunjungan, perwakilan siswa-siswi, Vera Fitriani dan Bunga Nuraliyamenyampaikan kesannya, "kami memperoleh pengetahuan dan wawasan baru yang belumkami ketahui sebelumnya dan di sini kami diberikan penjelasan yang rinci dan jelas dariwidyaiswara dan petugas lapangan," katanya. "Terima kasih BBPP Lembang!!" ucap merekakompak.
Editor: Abd. Rohim, SP, MP (Widyaiswara Ahli Madya BBPP Lembang)