Kementan Gugah Jiwa Wirausaha Gen Z Melalui Pelatihan Agribisnis Brokoli
Brokoli menjadi salah satu komoditas dengan produktivitas dan permintaan pasar yang terus meningkat, baik di pasar domestik, maupun ekspor. Pengembangan varietas unggul yang sesuai dengan iklim dan kondisi tanah di Indonesia serta penggunaan teknologi pertanian modern menjadikan brokoli sebagai salah satu pilihan dalam agribisnis.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi
tanaman brokoli mencapai 189.443 ton pada tahun 2022 lalu. Kini Kementerian
Pertanian (Kementan) terus berfokus untuk meningkatkan produktivitas dan
pemasaran hasil tanaman brokoli.
Di wilayah dataran tinggi seperti Lembang, brokoli
menjadi salah satu komoditas yang banyak dibudidayakan. Balai Besar Pelatihan
Pertanian (BBPP) Lembang membudidayakan tanaman brokoli di area lahan
konvensional Inkubator Agribisnis (IA). Mahasiswa dan siswa peserta praktik
kerja lapang (PKL) menjadikan brokoli sebagai sarana belajar dan berlatih.
Untuk menumbuhkan minat, terutama pada generasi
muda di bidang agribisnis brokoli, BBPP Lembang menggelar Pelatihan Agribisnis
Brokoli pada 17-24 Oktober 2023. Pelatihan diikuti 31 peserta PKL yang berasal
dari Universitas Lancang Kuning, Politeknik Negeri Jakarta, Universitas
Muhammadiyah Bandung, SMK Kadipaten, dan SMK 1 Cikalongkulon.
Fasilitator adalah Widyaiswara BBPP Lembang. Adapun
materi yang didapat selama berlatih terdiri dari: Persiapan Benih, Persiapan
Lahan, Pupuk dan Pemupukan, Pemeliharaan, Pengendalian Hama dan Penyakit
Terpadu, Panen dan Pasca Panen Brokoli, Analisa Usaha Tani, Pemasaran, Materi
Penyuluh Pertanian, serta Mengoperasikan Hand Traktor.
Meskipun tidak semua peserta menjalani PKL di area
brokoli, nampak peserta tertarik menyimak materi pelatihan. Berbagai media
pembelajaran, seperti bahan tayang, kuis, hingga video, digunakan Widyaiswara
saat menyampaikan materi di hadapan peserta yang termasuk dalam kelompok usia
Gen Z ini.
Seperti pada materi Panen dan Pasca Panen,
Widyaiswara Estu Hariyani, menyampaikan materi dan memperkenalkan cara
pengolahan brokoli menjadi es krim brokoli melalui video singkat. Selain
menjadi variasi cara mengkonsumsi brokoli, pengolahan brokoli menjadi es krim
dapat menjadi salah satu alternatif cara meningkatkan nilai jual brokoli.
Sementara pada materi Analisa Usaha Tani, Anda
Suhendi mengajak peserta membuat perhitungan usaha tani dengan komoditas
brokoli. Melalui materi ini diharapkan peserta tertarik untuk menekuni
agribisnis brokoli, terutama bagi para peserta dengan lahan dan lokasi
geografis yang mendukung seperti di wilayah BBPP Lembang. Bisnis brokoli dapat
menjadi pilihan menguntungkan selama kualitas yang dihasilkan sesuai dengan
kebutuhan pasar.
Di akhir pelatihan, Shugiarti Lestari, peserta asal
Universitas Muhammadiyah Bandung memberikan kesannya terhadap pelatihan ini.
Diakuinya pelatihan yang didapat sangat bermanfaat dan menjadi pengetahuan yang
baru baginya. Selama PKL Ia ditempatkan di laboratorium kultur jaringan, namun
mempelajari budidaya dan agribisnis brokoli tidak kalah menarik baginya.
Sebagai bagian dari Eselon I Badan Penyuluhan dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), BBPP Lembang terus
berupaya meningkatkan kapasitas SDM pertanian melalui program pelatihan. Tidak
hanya petani yang sudah berpengalaman, kini BPPSDMP dan BBPP Lembang juga
menggandeng para petani milenial untuk turut berkecimpung di sektor yang
menjanjikan ini.
Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, berpendapat bahwa
di tangan generasi milenial dan generasi Z pembangunan pertanian akan
dilanjutkan.
Senada, Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika
menyatakan bahwa “generasi muda terutama milenial dan gen Z memegang peranan
strategis dalam Pembangunan pertanian di masa mendatang”.
Menurutnya
milenial dan generasi Z akan menjadi motor penggerak pertanian di Indonesia,
melanjutkan generasi pendahulunya yang telah menjadi penggerak dan pelopor
pembangunan di bidang pertanian. (DRY/YKO)