Sinergi BBPP Kementan dan DKPP Kabupaten Purworejo Tingkatkan Kapasitas Pemandu Sekolah Lapang
Sekolah Lapang(SL) merupakan proses pembelajaran non formal bagi petani untuk meningkatkanpengetahuan dan keterampilan dalam mengenali potensi, menyusun rencana usahatani, indentifikasi dan pemecahan masalah. SL merupakan salah satu metode dalamproses belajar mengajar yang efektif yang digunakan penyuluh.
Di KabupatenPurworejo, SL memegang peranan penting dalam meningkatkan kapasitas parapetani. Sama halnya sebegai seorang gunu, pemandu sekolah lapang menjadipembimbing bagi petani di SL. Karenanya, kapasitas para pemandu SL juga perluditingkatkan.
Dinas KetahananPangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Purworejo mengajak 33 orang pemandu SLberkunjung ke Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang pada Rabu (18/8).
DikatakanSeretaris DKPP, Siti Lestarie, kedatangannya bersama para pemandu SL ini adalahuntuk meningkatkan kinerja dan melihat berbagai penerapan pertanian modern diBBPP Lembang.
Menanggapi haltersebut, Kepala BBPP Lembang mengapresiasi semangat Siti bersama para pesertauntuk terus belajar. Menurut Ajat insan pertanian memiliki tantangan dan ujiandi eranya masing-masing. Terlebih di Tengah gempuran krisis iklim global. NamunAjat juga mengimbau semua dapat teratasi jika diimbangi dengan kemampuan untukmemanfaatkan kemajuan teknologi.
Kunjungandiawali dengan penyampaian materi oleh Widyaiswara BBPP Lembang. Aris Hanafiahmembuka dengan materi motivasi dan kepercayaan diri. Melalui video singkat Arismemotivasi para peserta untuk terus yakin dan tekun dalam menjalankan amanahsebagai pemandu SL saat ini.
Dilanjutkandengan Fiadini Putri yang menyampaikan materi public speaking. Sebagaipemandu SL public speaking menjadi kemampuan mendasar yang perludikuasi. Fia memberikan beberapa tips dalam berkomunikasi publik, salah satunyaadalah mengenal dan menyesuaikan dengan kriteria audiens agar komunikasi dapatberjalan efektif. Komunikasi efektif yakni bentuk komunikasi yang dapatdimpahami antara komunikan dan komunikator.
Materiselanjutnya disampaikan oleh Muharja Hasan yakni Prinsip Kerja Sama danKolaboratif. Pada kesempatannya Muharja menyampaikan pentingnya salingkolaborasi dalam mencapai tujuan. Melalui video singkat Muharja memberikancontoh kolaborasi dan bentuk kerja sama yang dapat dilakukan di lapanganterutama antar stakeholder pertanian.
Penyampaianmateri ditutup oleh Ajat Jatnika. Kepala BBPP Lembang ini menyampaikan materikepemimpinan. Ajat memotivasi para peserta bahwa sebagai seorang pemandu SLharus memiliki jiwa kepemimpinan. Ia mengawali dengan diskusi bersama parapeserta tentang definisi pemimpin bagi masing-masing peserta. Lebih lanjut Ajatmenghimpun opnini peserta yang telah memberikan tanggapan dan menarik benangmerah tentang definisi seorang pemimpin. Ajat kemudian menjelaskan kriteriayang harus dimiliki seseorang agar dapat diebut sebagai pemimpin.
Setelah mendapatmateri di kelas, peserta diajak berkeliling area Inkubator Agribisnis BBPPLembang. Memiliki landskap yang berbeda dengan wilayah Jawa Tengah, kondisicuaca yang terik tidak menghalangi semangat para peserta yang tertarik dengankoleksi komoditas di BBPP Lembang.
Badan Penyuluhandan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) mendukung penuhpeningkatan kapasitas SDM pertanian melalui program pelatihan dalam berbagaibentuk. Disampaikan Kepala BPPSDMP, Dedi Nusryamsi, bahwa “Keberhasilanpembangunan pertanian tak lepas dari peran semua pihak. SDM Pertanianmemberikan kontribusi yang cukup baik dalam mendukung program pembangunanpertanian. Dalam mewujudkan hal tersebut BBPSDMP menekankan kepada UPT Pelatihanuntuk berperan aktif dalam mewujudkan perannya selaku penyelenggara pelatihanyang secara langsung terjun dalam meningkatkan kapasitas SDM PertanianPeningkatan kapasitas SDM” tegas Dedi. (DRY/YKO)