BBPP Kementan Tarik Generasi Milenial Geluti Hortikultura

Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu kegiatan yang menjembatani siswa untuk berada di lingkungan kerja. Tujuan utama dilaksanakan PKL adalah memperkenalkan dunia kerja dan industry berdasarkan teori yang sudah didapat di kelas.

Sektor pertanian tidak terlepas dari peran Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing. Karenanya PKL menjadi salah satu bentuk pendidikan yang dapat diikuti oleh siswa SMA/SMK/sederajat maupun mahasiswa jurusan pertanian.

Menyadari akan potensi generasi muda sebagai harapan pembangunan pertanian, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang membuka kesempatan seluas-luasnya bagi siswa dan mahasiswa yang ingin belajar melalui kerja sama PKL di BBPP Lembang.

Disampaikan Ajat Jatnika, PKL menjadi salah satu bentuk pelatihan yang diselenggarakan BBPP Lembang dengan memfasilitasi para siswa maupun mahasiswa untuk terjun langsung ke sektor pertanian. “Setelah mengikuti PKL diharapkan para siswa terus konsisten untuk berkecimpung di bidang pertanian,” kata Ajat.

Terhitung sejak Senin (17/7), sedikitnya empat orang siswa asal SMK Negeri 1 Rongga mendatangi BBPP Lembang dalam rangka pelaksanaan PKL. Keempat siswa tersebut kemudian ditempatkan di Inkubator Agribisnis (IA) dengan komoditas yang berbeda-beda. Selama menjalani PKL siswa melakukan pengamatan terhadap aktivitas yang mereka ikuti di lapang, mulai dari  persiapan lahan hingga panen dan pasca panen.

Senin (16/10) dihadapan Widyaiswara BBPP Lembang siswa melakukan presentasi seminar hasil PKL. Rizki Pamungkas menjadi presentasi pembuka di hari tersebut. Ia memaparkan hasil kegiatannya di lahan konvensional dengan komoditas brokoli. Bersama pendamping lapang, Rizki telah melakukan aktivitas hingga tahap pemanenan.

Dilanjutkan oleh Muhamad Deden Nazril dan Sani Ilyasa Maulana yang melaksanakan PKL di screen house anggur. Dipaparkan Deden, perkembangbiakan anggur dapat dilakukan dengan cara generative dan vegetatif. Di screen house anggur BBPP Lembang perkembangbiakan yang digunakan adalah vegetatif yakni dengan menggunakan bagian tubuh tanaman seperti akar, daun, dan batang. Adapun kelebihan teknik ini adalah dapat menghemat waktu dan meminimalisir risiko.

Presentasi kemudian ditutup oleh Yayat Jatnika yang melaksanakan PKL di screen house melon. Melon yang dibudidayakan adalah melon jenis honey globe. Ini menjadi salah satu komoditas andalan yang ada di BBPP Lembang. Berbeda dengan jenis melon lainnya, melon ini memiliki brik atau tingkat kemanisan 13 hingga 16.

Toni Nugraha, Cece Mulyana, Ridwan Wardiana, dan Yeyep Dintan, Widyaiswara BBPP Lembang selaku pembina siswa PKL kemudian memberikan tanggapan atas presentasi hasil PKL yang telah dipaparkan para siswa. Widyaiswara berharap para siswa dapat lebih kritis dan menggali lebih dalam ilmu yang telah didapat di BBPP Lembang untuk terjun di dunia pekerjaan maupun melanjutkan studi perkuliahan di bidang pertanian.

Di akhir sesi seminar, Rizki Pamungkas menceritakan kesannya selama PKL. Diakui Rizki, pengalaman yang diperoleh selama PKL di BBPP Lembang sangat bermanfaat baginya. Widyaiswara dan pembimbing lapang yang ditemuinya juga kompeten dalam menyampaikan materi dan menjawab pertanyaannya selama di lapangan.  

Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) sebagai eselon I dengan tugas pokok dan fungsi peningkatan kualitas SDM mempercayai bahwa generasi muda menjadi cikal bakal kunci pembangunan pertanian.

Hal tersebut disampaikan Kepala BPPSDMP, Dedi Nrusyamsi. “Di tangan generasi milenial, Pembangunan pertanian akan dijalankan. Petani milenial adalah penggerak sektor pertanian, khususnya menghadapi era industry 4.0,” kata Dedi. (DRY/YKO)