Langkah Strategis Tingkatkan Ketahanan Pangan, Ratusan Kepala Desa Studi ke BBPP Kementan
Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang menerima kunjungan 200 orang Kepala Desa asal Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Jumat (13/10). Giat kunjungan dilakukan dalam rangkaian Bimbingan Teknis (Bimtek) Ketahanan Pangan bagi Kepala Desa.
Bertempat di
Aula Catur Gatra, Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian, Ajat Jatnika,
didampingi Sub Koordinator Program dan Kerjasama, Achmad Handyoko, menyambut
baik kedatangan para peserta.
Ketua Asosiasi
Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Bekasi, Mulyana selaku
ketua rombongan menyampaikan maksud kedatangannya bersama para kepala desa.
Disampaikannya bimbingan teknis ketahanan pangan ini menjadi salah satu upaya
pembelajaran guna membawa perubahan di desa masing-masing peserta. Ia juga
berpesan agar kepala desa dapat memanfaatakan lahan di Kabupaten Bekasi yang
masih luas dan dapat difungsikan untuk pertanian.
Menanggapi hal
tersebut, Ajat mengapresiasi semangat peserta yang akan belajar di BBPP
Lembang. Menurutnya ketahanan pangan menjadi hal penting yang harus terus
ditingkatkan, mulai dari skala kecil yakni perdesaan.
“Pertanian
sangat luas, ada tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, tanaman obat, hingga
peternakan. Ini menjadi bekal yang sangat penting bagi kita menjalankan mandat
mensejahterakan 270 juta jiwa penduduk Indonesia,” kata Ajat.
Lebih lanjut
Ajat menekankan bahwa “Ketahanan pangan tidak bisa diwujudkan sendiri,
diperlukan sinergitas dan kolaborasi antara pemerintah daerah bersama seluruh
stakeholder terkait untuk dapat menjaga dan membangun ketahanan pangan daerah
guna menjadi lebih mandiri”.
Peserta berasal
dari tiga kecamatan di Kabupaten Bekasi, yakni Cikarang Pusat, Tambun Utara,
dan Serang Baru.
Sebelum
berkeliling, peserta mendapat materi dari Widyaiswara BBPP Lembang, Estu
Hariyani, tentang pengolahan jagung. Peserta kemudian terbagi menjadi tiga
kelompok yang secara bergantian akan melakukan praktik pengolahan hasil
pertanian, tanaman hias, dan pengolahan kopi.
Bertempat di
laboratorium pengolahan hasil pertanian, peserta praktik membuat es krim
jagung. Ini merupakan pengalaman pertama bagi para peserta dalam membuat es
krim jagung dengan memanfaatkan bahan yang mudah didapat. Olahan es krim jagung
juga dapat menjadi salah satu alternatif peningkatan nilai tambah pada produk
pertanian.
Atong Sayuti,
peserta dari Desa Siamur, Kecamatan Tambun Utara, yang ditemui di sela-sela
kunjungan mengakui ini menjadi ilmu yang bermanfaat baginya. Ia juga bertekad
akan membagikan kembali pengalaman yang didapat hari ini kepada masyarakat
khususnya para petani di desanya, khususnya pembuatan es krim yang dapat
diterapkan di skala rumah tangga.
Di sudut
lainnya, tepatnya di screen house tanaman hias, para peserta sedang
asyik melakukan penyambungan kaktus. Dibimbing oleh Widyaiswara BBPP Lembang,
Ida Farida, peserta juga dapat melihat berbagai koleksi kaktus, sekulen, dan
beberapa jenis anggrek yang ada di screen house tanaman hias BBPP Lembang.
Sementara di
tempat pengolahan kopi, didampingi Widyaiswara, Cece Mulyana, peserta yang
mayoritas pencinta kopi ini nampak tertarik mengenal jenis kopi yang
dibudidayakan dan diolah di BBPP Lembang. Kopi arabika menjadi andalan di
Inkubator Agrbisnis BBPP Lembang. Kondisi tanah dataran tinggi dan cuaca yang
mendukung menjadi salah satu faktor dibalik cita rasa arabika berkualitas
tinggi.
Ketahanan pangan
nasional menjadi kunci utama dalam menghadapi masa krisis, terutama di tengah
ancaman krisis pangan dunia yang dipengaruhi perubahan iklim dan perang
Rusia-Ukraina. Karenanya, Kementerian Pertanian, melalui Badan Penyuluhan dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) mulai menyusun strategi
dalam memperkuat ketahanan pangan, salah satunya dengan meningkatkan
produktivitas pangan.
Disampaikan
Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, saat ini ada beberapa bahan pangan yang masih
impor, namun pemerintah terus memikirkan agar Indonesia mampu menyediakan
pangan sendiri dan memanfaatkan pangan lokal. Dirinya melalui seluruh jajaran
di BPPSDMP juga terus berupaya mendorong SDM pertanian, penyuluh dan praktisi
pertanian untuk terus berproduksi dan meningkatkan produktivitas. (DRY/YKO)