Kementan Asah Wawasan Pertanian Pengelola Pesantren se-Indonesia
Kolaborasi menjadi kunci keberhasilan berbagai program yang dicanangkan Kementerian Pertanian, termasuk di bidang peningkatan kompetensi SDM pertanian. Kolaborasi yang baik dengan berbagai mitra kerjasama menjadi salah satu pengungkit produktivitas sektor pertanian.
LEMBANG. Kementerian Pertanian terus berupaya menggenjot produksi dan produktivitas berbagai komoditas pertanian di tengah badai El Nino yang masih melanda. Plt. Menteri Pertanian, Arief Prasetyo Adi, memberikan arahan di berbagai kesempatan pentingnya menggenjot produktivitaspertanian, juga untuk menekan angka inflasi.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, menegaskan pentingnya peran SDM dalam peningkatan produktivitas pertanian. “Melalui penyuluhan, pendidikan, pelatihan, dan sinergi dengan berbagai pihak, maka peningkatan produksi dapat tercapai.”
Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang menerima kunjungan 30 peserta Magang Pengelola Koperasi Pesantren yang sedang berlatih di Koperasi Pondok Pesantren Al-Ittifaq, Jumat (20/10/2023). Peserta diterima secara resmi oleh Kepala Balai, Ajat Jatnika. Pada saat bersamaan juga hadir Menteri Pertanian Republik Indonesia periode tahun 2009-2014, Suswono, yang berkesempatan silaturahmi ke BBPP Lembang dan menyapa para peserta kunjungan.
“BBPP Lembang menjadi Unit Pelaksana Teknis di bawah koordinasi Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian yang bertanggung jawab meningkatkan kapasitas masyarakat pertanian Indonesia. Ini penting karena pangan tidak boleh berhenti dan Kementerian Pertanian fokus untuk memenuhi pangan bagi seluruh masyarakat Indonesia melalui berbagai program nyata,” jelas Ajat.
Senada, Suswono juga menegaskan bahwa ketahanan pangan harus terus diperjuangkan. Menjadi tanggung jawab bersama keberlangsungan sektor pertanian di Indonesia, termasuk bagi pengelola pesantren dan para generasi muda.
Selanjutnya, widyaiswara BBPP Lembang, Dewi P.S., menyampaikan materi tentang budidaya sayuran tomat beef sistem irigasi tetes. Tujuannya agar peserta memahami teknik budidaya tomat beef hidroponik sistem irigasi tetes dan pemasarannya.
Tidak afdal mengunjungi BBPP Lembang jika tidak melihat koleksi tanaman yang dibudidayakan di lahan praktik Inkubator Agribisnis seluas 2,5 hektar, baik yang dibudidayakan secara konvensional mauoun yangmemanfaatkan teknologi hidroponik dan smart farming. Selama berkeliling, di smart greenhouse tomat beef hidroponik sistem irigasi tetes, diskusi tentang budidaya tomat beef, pemeliharaan seperti kegiatan pemangkasan dan lay down, serta panen dan pascapanen terlihat mengalir antara peserta dan pengelola lahan praktik.
Di lahan terbuka, diskusi berlanjut tentang budidaya tanaman brokoli yang dilakukan di BBPP Lembang. Di zona screen house tanaman hias, koleksi kaktus dan sukulen menarik untuk dipraktikkan cara memperbanyaknya. Petugas screen tanaman hias mengajarkan kepada peserta teknik menempel kaktus dan proses pemeliharaannya.
Di akhir kunjungan, es krim jagung hasil produk olahan pangan di laboratorium pengolahan hasil pertanian BBPP Lembang laris dibeli dan dinikmati oleh peserta kunjungan. “enak nih es krimnya, gurih, lembut dan manisnya pas,” ujarpengunjung.
Nur Anisah, pengurus koperasi Pondok Pesantren Al-Amin Dumai Provinsi Riau mengutarakan kesannya. “Di sini kami memperoleh materi budidaya pertanian khususnya sayuran. Kami juga mengelilingi balai, melihat smart greenhouse dan memperoleh banyak informasi tentang pemeliharaan tomat beef,” ucapnya. “Banyak sekali yang kami peroleh dari sini,baik budidaya tanaman di dalam greenhouse maupun di lahan terbuka. Dari kunjungan ini menambah ilmu dan wawasan kami tentang pertanian, sehingga menginspirasi kami memperbaiki manajemen koperasi bagi kemajuan pesantren kami ke depannya,” pungkas Nur.