Gapoktan Margo Tani Lampung Tengah Tangkap Peluang Jalankan Agribisnis
LEMBANG. Memajukan sektor pertanian untukmeningkatkan kesejahteraan petani, meningkatkan produksidan produktivitas di subsektor budidaya saja tidak cukup. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, mengatakan, "Saat ini Kementerian Pertanian Kementan sedang melakukan transformasi dari pertanian yang hanya untuk memenuhikebutuhan sendiri, keluarga, dan tetangga, menjadi tempatmenghasilkan keuntungan sebanyak-banyaknya."
"Pertanian itu tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga, tapipertanian itu harus kita jadikan tempat mencari duit sebanyak-banyaknya," tegas Dedi.
Untuk lebih memahami tentang agribisnis, lima puluh orang anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Margo TaniDesa Sukatani Kecamatan Kalianda Lampung Selatan, sambangi Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, Kamis (26/10/2023). Rombongan diterima oleh ManajerInkubator Agribisnis, Toni Nugraha. Toni menjelaskantentang profil BBPP Lembang sekaligus keragaan InkubatorAgribisnis yang terbagi ke beberapa zona lahan praktik yang dapat dipelajari untuk aktivitas agribisnis.
Selanjutnya, widyaiswara BBPP Lembang, ChesaraNovatiano, menyampaikan materi tentang pembuatan pupukorganik. Peserta diajak praktik membuat eco-enzyme yang mudah dibuat, memanfaatkan limbah sayuran dan buah yangsetelah 3 bulan difermentasi, bisa digunakan untuk berbagaikeperluan. Diantaranya untuk keperluan rumah tangga untukmembersihkan kamar mandi, dan sebagai pupuk organik.
Di lahan praktik Inkubator Agribisnis, peserta meninjaurumah kompos. Petugas lapangan menjelaskan proses pembuatan pupuk kompos yang biasa dilakukan di BBPP Lembang, memanfaatkan kotoran hewan sapi yang ada, selaindigunakan untuk membuat pupuk organik cair dan biogas. Peserta juga diberikan informasi tentang penambahan agenshayati trichoderma saat proses pembuatan pupuk komposmenjadi kom-mix hayati yang mampu memaksimalkan fungsikompos untuk proteksi terhadap tanaman utama, mencegahpenyakit tular tanah.
Di zona berikutnya, zona lahan sayuran lapang, sedangditanami tanaman jagung dan brokoli. Diskusi singkat tentangbudidaya tanaman sayuran di lapangan, terlihat intens antarapeserta kunjungan dan petugas.
Koleksi tanaman hias kaktusdan sukulen menjadi daya tarik tersendiri bagi rombongankunjungan ini. Widyaiswara, Ida Farida, didampingi petugaslapangan, menyampaikan proses perbanyakan tanaman kaktusdan sukulen dengan cara menempel (grafting). Bisnis kaktusdan sukulen yang prospektif juga disampaikan karena proses budidaya dan pemeliharaannya yang mudah. Ini menjadikanbeberapa koleksi sukulen dan kaktus yang ada dibeli oleh peserta kunjungan.
Di akhir kegiatan kunjungan, produk olahan laboratoriumpengolahan hasil pertanian yaitu cistik wortel, es krim jagungdan labu serta sorbet manga, mengundang ketertarikan pesertamemulai usaha sektor hilir dengan mengolah komoditashortikultura yang dibudidayakan menjadi aneka olahanpangan.
Di penghujung kegiatan, Iwan Safii, Ketua Gapoktan Margo Tani, menyatakan rasa terima kasihnya kepada BBPP Lembang yang sudah berbagi ilmu kepada anggota kelompoktaninya. "Di sini kami mempelajari banyak hal sesuaikebutuhan kami. Ini akan kami upayakan untuk bisa kami kembangkan di wilayah kami dan menjadi peluang bisnisbaru, baik on farm maupun off farm," ucapnya.