Pertanian Modern Menarik Minat Pengelola Pesantren di 11 Provinsi

Sebelas provinsi di Indonesia mengirimkan perwakilan daripondok pesantren untuk mempelajari agribisnis dan pertanianmodern. Tujuannya untuk peningkatan dan pengembanganusaha pondok pesantren.

LEMBANG. Kementerian Pertanian terus mendorong upayapenerapan pertanian modern yang diyakini akanmengefisienkan hasil sehingga produksi dan produktivitassektor pertanian meningkat di berbagai komoditas. KepalaBadan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, DediNursyamsi mengatakan, "Saat ini kita harus melakukantransformasi dari pertanian tradisional menjadi pertanianmodern. Ini untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri bahkankita bisa merambah pasar ekspor yang peluangnya terbukaluas," tutur Dedi.



Sejalan dengan itu, Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian(BBPP) Lembang, Ajat Jatnika, juga menyampaikan, "Sektorpertanian dapat memenuhi aneka kebutuhan masyarakat, mulai dari pangan, sandang, farmasi, energi dan rekreasi," ungkap Ajat.

Lima puluh empat orang pengurus pondok pesantren dari 11 provinsi yang sedang mengikuti pelatihan di PondokPesantren Al-Ittifaq Ciwidey Kabupaten Bandung hadir di BBPP Lembang, Senin (30/11/2023), diterima oleh Tim Manajemen.

Ketua rombongan, perwakilan dari Pondok Pesantren Al-Ittifaq, yang juga merupakan salah satu Pusat PelatihanPertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S), Daud Nurdin, mengatakan, "BBPP Lembang menjadi acuan dalampelaksanaan agribisnis di tingkat Jawa Barat bahkan nasional. Semoga kunjungan ini memberi manfaat bagi peserta dan akan diadopsi di provinsi masing-masing sebagai upayaketahanan pangan daerah agar swasembada pangan bisa teruskita raih," ujarnya.

Kegiatan dilanjutkan pemberian materi tentang budidayatomat beef dan cabai merah yang disampaikan oleh Widyaiswara BBPP Lembang, Dewi P. S. dan Riyadi Pratiwa. Materi pemanfaatan internet of things (IoT) sektor pertanianpada budidaya tomat beef menarik perhatian peserta. Tomatbeef dibudidayakan dengan teknik hidroponik sistem irigasitetes di dalam smart greenhouse BBPP Lembang yang dikendalikan secara otomatis untuk pengaturan suhu dan kelembapannya.

Untuk melihat langsung budidaya tomat beef dan cabaimerah, peserta diajak mengelilingi Inkubator Agribisnis BBPP Lembang. Di smart greenhouse tomat beef, peserta dan petugas lapangan diskusi tentang proses budidaya tanamantomat beef, mulai dari pembibitan, pemeliharaan, pemupukan, panen dan pascapanen serta peluang pemasarannya.

Selanjutnya, koleksi sayuran di lahan terbuka seperti brokoli,selada, jagung, dan tanaman kopi juga menarik minat para santri ini untuk mendiskusikannya dengan pengelola lahanpraktik. Di screen house tanaman hias, koleksi sukulen dan kaktus juga membuat peserta ingin tahu proses budidayanyayang ternyata cukup mudah, dan perbanyakannya juga bisadipelajari dengan cepat.

Kunjungan diakhiri di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian. Petugas laboratorium memperkenalkan anekaolahan pangan berbahan dasar sayuran, tanaman pangan, dan buah. Diantara produk yang dihasilkan adalah es krim jagungdan labu, sorbet mangga, cistik wortel dan eggroll kentang.

Perwakilan peserta, M. Lutfi Aprilian dari Ponpes DarulRahman Jakarta menyampaikan, "Tadi kami sudah berkelilingdi lahan praktik BBPP Lembang, menarik sekali kegiatanpertanian yang dikelola dengan berbagai komoditas sayuran, buah dan tanaman pangan. Nah, dari berbagai komoditastersebut, menghasilkan beberapa produk olahan pangan, salah satunya es krim labu yang saya dan teman-teman sudahrasakan. Enak banget rasanya manis legit, mau coba?? Datangsaja langsung yaaa ke BBPP Lembang!!!" ajak Lutfi lugas.