Pelatihan adalah Investasi Masa Depan Cetak SDM Pertanian yang Kompeten

Dalam rangka meningkatkan peran sektor pertanian dalam pembangunan perekonomian nasiDalam rangka meningkatkan peran sektor pertanian dalam pembangunan perekonomian nasional diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas, andal, berkemampuan manajerial, kewirausahaan, dan organisasi bisnis.


LEMBANG. Kementerian Pertanian mengatakan bahwa peran sumber daya manusia (SDM) pertanian memiliki peranan yang paling besar dalam mendongkrak produktivitas pertanian. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi mengatakan, "sesungguhnya yang menggenjot produktivitas itu yang utama adalah SDM-nya yakni petani dan praktisi pertanian," kata Dedi. Selanjutnya ditekankan Dedi bahwa pendampingan SDM sangat signifikan dalam peningkatan produktivitas. "Oleh karena itu, saya sangat berharap dimanapun penyuluh berada bahwa peran dan tupoksi para penyuluh harus nampak," harap Dedi.


Pelatihan bagi jabatan fungsional penyuluh pertanian merupakan salah satu upaya meningkatkan kualitas kinerja aparatur lingkup pertanian yang profesional, amanah, kreatif, proaktif serta responsif dalam pelaksanaan tugas. Ini tidak hanya didasarkan atas prosedur dan teknik kerja semata, akan tetapi diharapkan mampu meningkatkan kualitas pelaksanaan tugas di lapangan melalui implementasi disiplin ilmu pengetahuan, metodologi dan teknik analisis yang tepat sesuai potensi di wilayah kerjanya bagi pemecahan permasalahan usaha tani.


Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang menyelenggarakan Pelatihan Dasar Fungsional Penyuluh Pertanian Terampil dengan pola PNBP. Pelatihan dilaksanakan selama 3 minggu pada tanggal 20 September – 11 Oktober 2023. Empat provinsi di wilayah binaan BBPP Lembang yaitu Provinsi Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah dan DIY mengirimkan 21 orang penyuluh pertanian untuk berlatih di BBPP Lembang.


Selama berlatih, peserta menjalani 168 jam berlatih. Widyaiswara BBPP Lembang, narasumber dan fasilitator lainnya serta praktisi memberikan materi yang dikelompokkan menjadi materi dasar, inti, dan penunjang. Di penghujung pelatihan, dilaksanakan praktik kompetensi selama 7 hari di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) wilayah VII dengan wilayah kerja Kecamatan Ciawi dan Megamendung Kabupaten Bogor.


Kepala Balai, Ajat Jatnika, memberikan motivasi kepada seluruh peserta sebagai ujung tombak pembangunan pertanian bahwa yang penting adalah action. Action ini menjadi output kinerja masing-masing penyuluh. "Tanamankan motivasi dalam diri masing-masing dengan kinerja yang terukur, pintar memanfaatkan peluang dan berani menanggung risiko." Lebih lanjut Kepala Balai mengingatkan, "Setelah pelatihan ini, diharapkan muncul perilaku baru yang dapat memberikan manfaat kepada masyarakat pertanian. Mari lihat tujuan pembangunan pertanian dan sambungkan dengan komoditas unggulan masing-masing wilayah dan beri kontribusi nyata. "Pelatihan adalah investasi masa depan dan ketahanan pangan adalah harga mati," tegas Ajat.


Hasil monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pelatihan menunjukkan pelatihan berjalan baik, peserta puas terhadap pelayanan petugas pelatihan baik dari sisi sarana prasarana maupun pemberian materi oleh fasilitator. Penilaian terhadap peserta memberikan hasil baik terhadap ujian tertulis dan laporan praktik kompetensi. Sebanyak 21 peserta dinyatakan lulus dengan kategori sangat baik.


Asriani Mulyaningsih, salah satu peserta pelatihan yang juga ketua kelas, pada saat penutupan, Rabu (11/10/2023), menyampaikan rasa terimakasih kepada BBPP Lembang dan semua pihak yang sudah memberikan pelayanan selama pelatihan dengan baik. "Saya merasakan suasana kekeluargaan dan kekompakan yang luar biasa selama mengikuti pelatihan," ujarnya.