Tingkatkan Nilai Tambah Komoditas Hortikultura, Kementan Kenalkan Olahan Pangan Sorbet Mangga
Pengolahan produk hortikultura menjadi aneka produk olahan merupakan salah satu bentuk penanganan pasca panen dan cara untuk menekan kehilangan hasil panen pada produk hortikultura. Melalui proses pengolahan yang tepat maka penyajian produk hortikultura akan menjadi lebih bervariasi dan yang lebih penting lagi adalah dapat mempertahankan dari kerusakan mekanis, kimiawi, fisiologis dan mikrobiologis sehingga mampu memperpanjang umur masa penyimpanannya.
LEMBANG. Sektor pertanian merupakan sektor penting yang terus melaju mendukung pertumbuhan ekonomi, penyediaan pangan dan lapangan kerja serta peningkatan volume ekspor. Secara konsisten, sektor pertanian memberikan kontribusi positif terhadap neraca perdagangan serta pertumbuhan ekonomi nasional. Hal tersebut tidak lepas dari keberhasilan strategi peningkatan produksi, diversifikasi produk, serta penguatan hilirisasi di sektor pertanian. Peningkatan tersebut juga berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, pertanian berpotensi menjadi sektor andalan penggerak upaya hilirisasi di Indonesia. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang bertekad mendorong lebih maksimal pengembangan hilirisasi sejumlah komoditas pertanian strategis. Hilirisasi pertanian sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat secara luas.
Senada dengan Presiden Jokowi, Mentan mengatakan, hilirisasi menjadi kunci dalam meningkatkan nilai tambah dan daya saing berbagai komoditas pertanian. Dia mengaku akan lebih gencar melakukan hilirisasi di sektor pertanian. Ia menargetkan pertanian dapat menjadi sektor strategis dalam upaya hilirisasi di masa mendatang.
Arahan ini juga diperkuat pernyataan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi. Di setiap kesempatan selalu disampaikan kunci keberhasilan sektor pertanian yaitu menerapkan agribisnis mulai dari hulu hingga hilir yang dapat menambah nilai produk pertanian. “Pertanian itu harus menghasilkan uang, karena itu petani harus menerapkan agribisnis,” katanya.
Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang menerima kunjungan dari Ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan (DWP) Lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Senin (11/9/2023). Sebanyak 50 orang ibu-ibu anggota DWP lingkup BPPSDMP hadir di kampus BBPP Lembang. Anggota DWP hadir dengan formasi lengkap, yaitu istri pejabat eselon I dan II lingkup BPPSDMP, istri kepala UPT lingkup BPPSDMP dan yang lainnya. Rombongan diterima dengan hangat oleh Ketua DWP BBPP Lembang yang juga widyaiswara BBPP Lembang, Saptoningsih, dan ibu-ibu DWP BBPP Lembang.
Tim widyaiswara BBPP Lembang spesialisasi pascapanen dan pengolahan hasil pertanian didampingi pengelola laboratorium, mengenalkan salah satu produk olahan unggulan laboratorium pengolahan hasil pertanian BBPP Lembang yaitu sorbet mangga. Materi singkat disampaikan oleh widyaiswara, Estu Hariyani, tentang prinsip pengolahan hasil pertanian dan peningkatan nilai tambah komoditas pertanian melalui proses pengolahan hasil. Rombongan tampak antusias menyimak penjelasan tentang alat dan bahan yang diperlukan, dilanjutkan demonstrasi pembuatan sorbet mangga.
Ketua DWP lingkup BPPSDMP, Ai Dedi Nursyamsi menyampaikan apresiasinya. "Kehadiran kami di BBPP Lembang disambut hangat dan dikenalkan pengolahan buah manga menjadi sorbet. Setelah kami perhatikan tadi, ternyata proses pembuatannya mudah dan bahan-bahannya juga relatif murah dan mudah diperoleh, rasanya enak dan banyak mengandung vitamin yang bermanfaat bagi tubuh kita." Hal senada disampaikan Ria Bustanul Arifin. "Ternyata dengan mengolah produk pertanian, dapat meningkatkan nilai ekonomis dan nilai jual produk," ucapnya. "Semoga ilmu yang diperoleh dapat diterapkan oleh ibu-ibu yang hadir dan disebarluaskan kepada komunitas lainnya sehingga ini menjadi cara kita mendiseminasikan teknologi yang cukup sederhana. Terimakasih BBPP Lembang. Ini sangat kreatif, TOP!!!" ungkap keduanya kompak. (Yoko/Che)