Mental Kepemimpinan dan Enterpreneur di Kalangan Petani Muda
Berlakunya perdagangan bebas para petani dituntut untuk dapat bersaing di pasar Internasional dengan menyediakan produk yang berkualitas sesuai dengan tuntutan pasar. Untuk memberdayakan ekonomi petani perlu terlebih dahulu mengubah paradigm pembangunan pertanian ke masa depan, yaitu perubahan dari paradigma pembangunan pertanian yang berorientasi produksi ke politik pembangunan pertanian dengan pendekatan agribisnis , sehingga kesempatan untuk memfasilitasi petani dalam meningkatkan nilai tambah non usaha tani akan terbuka.
Untuk meningkatkan paradigm dalam pembangunan pertanian yang siap berdaya saing di pasar Internasional diharapkan kader-kader petani muda lebih berorientasi ke agribisnis namun demikian untuk mempersiapkan paradigm pembangunan pertanian di kalangan petani muda diharapkan kesiapan mental kepempimpinan sebagai entrepreneur yang tangguh, jujur, berwibawa, berakhlak mulia, berkarakter tangguh yang merupakan salah satu fundamen bagi keberhasilan peningkatan pembangunan pertanian.
Dalam upaya mendorong pengembangan pertanian tentunya memerlukan reorientasi pembinaan sumber daya manusia petani muda karena pembinaan petani di masa lalu masih terbatas pada peningkatan kemampuan agro-teknis. Tetapi pembinaan kemampuan bisnis, manajerial dan berorientasi bisnis petani kita masih rendah, akibatnya organisasi bisnis petani sulit berkembang sehingga mabfaat dari pembangunan pertanian sangat sedikit dinikmati petani. Oleh karena itu pembinaan dalam kepemimpinan sumber daya manusia petani dalam pengelolaan usahataninya perlu diarahkan kepada peningkatan kemampuan aspek bisnis, manajerial, organisasi bisnis sehingga petani kita mampu membangun kelembagaan / organisasi bisnisnya menjadi kuat yang diharapkan kedepannya dapat berkembang menjadi kelembagaan non formal / P4S yang dapat dijadikan sebagai tempat pembelajaran / magang bagi petani sekitarnya.
BBPP Lembang melatih sebanyak 30 orang pelaku usahatani / wirausahawan muda dalam Diklat Kewirausahaan Berlandaskan Moral dan Etika yang diselenggarakan mulai tanggal 18 – 25 Februari 2014 di Kanpus BBPP Lembang dan Ponpes Al-Ittifaq, Rancabali – Ciwidey Kabupaten Bandung Baret untuk kegiatan Praktek Lapang. Peserta Diklat ini berasal dari 4 Provinsi (15 Kabupaten / Kota) di wilayah kerja binaan BBPP Lembang, yaitu Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, Maluku dan Maluku Utara. Diharapkan dengan mengikuti Diklat Kewirausahaan Berlandaskan Moral dan Etika ini, peserta mampu mengembangkan jiwa yang berlandaskan moral dan etika, mampu memberikan kontribusi terhadap penyediaan lapangan kerja, peningkatan pendapatan petani, mendorong pemerataan kesempatan berusaha serta pelestarian seumber daya alam.