Genjot Kompetensi Generasi Muda Papua Tekuni Agribisnis
Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), berkolaborasi dengan United States Agency for International Development (USAID) pada kegiatan Program Magang MBKM Mahasiswa Universitas Papua. Tujuannya untuk meningkatkan kapasitas dan pemenuhan kebutuhan pembangunan masyarakat terutama untuk orang asli Papua.
LEMBANG. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, “Pertanian adalah sebuah masa depan yang pasti dibutuhkan.” Mentan juga meminta para generasi milenial mampu terus membawa pertanian di masa depan yang berdaya saing di dalam dan luar negeri baik di sisi hulu maupun hilir dengan meningkatkan manajemen pasca sehingga kualitas produk bisa lebih bagus, menciptakan packing yang menarik sehingga harga bisa naik dengan akses pasar yang luas.
Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, mengatakan, “BPPSDMP sangat fokus mencetak generasi milenial pertanian yang andal, kreatif, profesional, inovatif dan unggul, tentunya dalam penguasaan teknologi pertanian," katanya.
Sebagai rangkaian program magang MBKM Universitas Papua dan UIN Jakarta, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang ditunjuk sebagai salah satu instansi yang dapat memfasilitasi kebutuhan mahasiswa dalam hal pembelajaran pertanian. Enam orang mahasiswa berada di BBPP Lembang selama 4 hari mulai 11 – 14 September 2023. Kelimanya diterima secara resmi oleh Kepala BBPP Lembang.
Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika menyampaikan harapannya, “semoga pembelajaran yang diperoleh selama di sini akan dapat menambah wawasan tentang pertanian terbaru sehingga bisa bermanfaat untuk menyiapkan diri memasuki dunia usaha dan dunia industry,” tutur Ajat.
Selama belajar di BBPP Lembang, mereka memperoleh materi klasikal dan langsung mengenal berbagai sistem budidaya di Inkubator Agribisnis BBPP Lembang. Di kandang sapi dan rumah kompos, widyaiswara menyampaikan pembuatan kompos dan trichoderma. Di screen hidroponik dan zona RPL, keenamnya memperoleh penjelasan budidaya tanaman sayuran dan buah-buahan sistem DFT dan irigasi tetes, dan pembibitan sayuran. Mereka juga dikenalkan perbanyakan tanaman dengan kultur jaringan, pengolahan hasil pertanian dan agens hayati. Pembelajaran diakhiri dengan diperkenalkan agribisnis kopi mulai dari budidaya hingga pascapanennya.
Kamis (14/9/2023), sesaat sebelum mengakhiri kegiatan, salah satu mahasiswa, Matius Pilamo Siep, mahasiswa semester 7 Universitas Papua Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem, menyampaikan kesannya bisa belajar pertanian di BBPP Lembang. “Di BBPP Lembang ini banyak hal kami pelajari tentang agribisnis pertanian dari budidaya hingga pemasaran, baik secara konvensional maupun menggunakan teknologi hidroponik dan smart farming berbasis internet of things (ioT). Di sini juga kami dikenalkan teknologi kultur jaringan, pembibitan, pengolahan hasil pertanian, pertanian organik, dan konsep pertanian terpadu yang disampaikan oleh widyaiswara BBPP Lembang dan praktisi dari Universitas Negeri Jakarta,” katanya.
“Ini memotivasi kami untuk bisa menerapkan pertanian berkelanjutan di wilayah kami masing-masing mengingat potensi pertanian di Papua cukup baik,” ungkap Matius.