Praktik Kompetensi, Penyuluh Pertanian Siap Jadi Garda Terdepan
Praktik
kompetensi menjadi salah satu rangkaian kegiatan dalam Pelatihan Dasar
Fungsional Penyuluh Pertanian Ahli. Melalui tahapan ini peserta diharapkan
mampu menyusun sebuah programa penyuluhan pertanian sesuai dengan potensi pada
suatu wilayah.
Senin (4/9)
menjadi hari pertama pelaksanaan praktik kompetensi bagi 30 peserta pelatihan
yang diselenggarakan oleh Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang.
Bertempat di
wilayah VI Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa
Barat, peserta yang dibagi dalam tiga kelompok melakukan praktik kompetensi
yang meliputi analisis data potensi wilayah dan agroekosistem dengan metode
SWOT. Peserta juga menyusun programa penyuluhan di tingkat kecamatan/kabupaten,
menyusun rencana kerja tahunan penyuluhan pertanian, merencanakan dan
melaksanakan evaluasi kegiatan penyuluhan pertanian.
Metode yang
digunakan yakni observasi lapangan, wawancara, survei, pengisian kuesioner,
praktik penyuluhan, dan penyusunan laporan.
Kegiatan
dilakukan selama tujuh hari pada 4-10 September 2023. Peserta kemudian tersebar
di tiga kecamatan yakni: Kecamatan Caringin, Kecamatan Cigombong, dan Cijeruk.
Di masing-masing kecamatan peserta terbagi untuk melakukan observasi di desa
setempat.
Berlokasi di
Selatan Kabupaten Bogor, sebagian besar wilayah VI BPP Caringin memiliki
potensi terhadap tanaman pangan, khususnya padi varietas pajajaran. Pada
komoditas lainnya wilayah VI BPP Caringin juga memiliki keragaman antara lain:
Talas di wilayah Kecamatan Cigombong, nanas di Kecamatan Cijeruk, salak dan
jambu biji di Kecamatan Caringin, serta tanaman hias yang tersebar di
masing-masing wilayah.
Berdasarkan
potensi tersebut peserta menyusun program penyuluhan yang sesuai dengan kondisi
di tingkat kecamatan dan desa, terutama dalam mengoptimalkan potensi pangan dan
komoditas lokal di wilayah tersebut.
Di pengujung
kegiatan, Muhammad Dimas Rachmawanto, mengungkapkan kesannya. Diakui Dimas
selama 21 hari berlatih dan melakukan praktik langsung di lapangan memberikan
ilmu yang baru baginya. Terlebih rekan-rekan dari berbagai wilayah yang saling
membagikan pengalamannya. “Terima kasih kami ucapkan kepada BBPP Lembang.
Setelah berlatih, tidak hanya ilmu, namun motivasi dan juga relasi kami
dapatkan di sini. Saya berharap semoga silaturahmi kita terus terjalin dan ilmu
yang didapat bisa kami terapkan,” ungkapnya.
Kepala BBPP
Lembang, Ajat Jatnika, menutup kegiatan pada Minggu (10/9). Dalam arahannya
Ajat kembali mengingatkan peran peserta sebagai seorang penyuluh. “Penyuluh ini
berada di garda terdepan bersama para petani. Tugas dan tanggung jawab penyuluh
adalah mengawal produksi dan pasokan di wilayah kerja masing-masing,”
pungkasnya. Ajat juga mendorong penyuluh agar mampu memfasilitasi dan
memotivasi petani binaannya untuk bisa menyiapkan sumber pangan bagi 273 juta
masyarakat Indonesia.
Salah satu
agenda penting yang dilakukan Kementerian Pertanian adalah menyiapkan sumber
daya manusia. Terlebih di era digitaliasi, perlunya mengimbangi karakter dan
kualitas SDM sesuai dengan kebutuhan pangan dan kemajuan teknologi.
Dengan kapasitas
yang mumpuni dan kompetensi yang cukup, dapat membentuk insan pertanian yang
unggul dan berdaya saing.
Menteri
Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam keterangannya, mengatakan
bahwa peran penyuluh sangat penting dalam menumbuhkan pertanian yang lebih kuat
dan modern, karena penyuluh adalah ujung tombaknya pembangunan pertanian.
Mentan Syahrul
juga mengajak penyuluh dan petani untuk menyatu dan berkolaborasi dengan semua
pihak termasuk juga dengan pemerintah daerah dan pusat agar menguatkan apa yang
menjadi tujuan bersama.
Senada dengan
Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa penyuluh adalah
garda terdepan pembangunan pertanian. Penyuluh pertanian memegang peranan
penting terhadap pembangunan pertanian.
“Pembangunan pertanian diawali dari SDM pertanian. Petani, penyuluh pertanian dan stakeholder pertanian merupakan agent of change,” ujar Dedi. (DRY/YKO)