Dorong Percepatan Regenerasi Petani melalui Program MBKM

Kementerian Pertanian bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan saling bersinergi dalam kerangka penerapan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (Program MBKM). Program MBKM di sektor pertanian diharapkan mampu mendorong percepatan regenerasi pertanian mewujudkan pertanian yang maju, mandiri dan modern.

LEMBANG. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan Dirinya menyampaikan komitmen Kementan dalam menyiapkan SDM pertanian yang berjiwa wirausaha terus dilakukan dan menjadi salah satu fokus utama.  “Kami menargetkan 2,5 juta pengusaha pertanian milenial lahir hingga tahun 2024 dan kami mewujudkannya melalui kegiatan penyuluhan, pelatihan dan pendidikan vokasi pertanian,” tegasnya. 

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, menerangkan Program MBKM merupakan salah satu wujud sinergi program prioritas antar kementerian  dalam mencapai Visi Presiden untuk mengakselerasi upaya peningkatan kualitas SDM pertanian melalui program pendidikan tinggi vokasional.  

“Kerjasama merdeka belajar dengan memanfaatkan segala fasilitas kampus, jaringan kerjasama dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri, serta memanfaatkan program Kementan untuk mendukung merdeka belajar, khususnya terkait implementasi 8 (delapan) indikator kinerja utama dan 8 (delapan) program kampus merdeka dalam pendidikan pertanian,” terang Dedi
Program MBKM merupakan program magang yang dapat dilakukan mahasiswa pada industri yang diakui atau yang telah bekerjasama dengan kampus yang nantinya disetarakan dengan 20 SKS mata kuliah konversi.
 
Praktik Kerja Lapangan (PKL) atau magang menjadi salah satu Standar Pelayanan Publik yang dijalankan oleh Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang. Salah satu kampus yang bekerjasama dengan BBPP Lembang adalah Universitas Nusa Bangsa Bogor. Selama 3 bulan mulai 12 Juni – 12 September 2023, 7 orang mahasiswa-mahasiswi semester 7 melakukan magang dan ditempatkan di Inkubator Agribisnis BBPP Lembang.
 
Mata kuliah yang dikonversi ke 20 SKS terdiri dari beberapa mata kuliah diantaranya Agriwisata (Taman Begonia dan Lafresa Strawberry), Urban Farming, Pengendalian Gulma, Tanaman Pangan dan Hortikultura, Pengolahan Hasil Pertanian, Tanaman Perkebunan, Bioteknologi dan Analisis Usaha Tani. Di bawah bimbingan para widyaiswara BBPP Lembang berbagai spesialisasi, baik budidaya, sosial ekonomi pertanian dan pascapanen pengolahan hasil pertanian, ketujuh mahasiswa UNB menjalani magang di berbagai unit usaha, disesuaikan dengan mata kuliah yang dikonversi.
 
Di pengujung magang, mahasiswa yang telah menyelesaikan laporan magang, mempresentasikan hasil magang. Seminar hasil dilaksanakan sebagai pertanggungjawaban hasil magang. Seminar dihadiri para widyaiswara pembahas dan pembimbing serta audiens lainnya yaitu mahasiswa dan siswa dari berbagai kampus dan sekolah yang juga sedang melaksanakan PKL di BBPP Lembang.
 
Usai seminar, mahasiswa melanjutkan proses magang dengan melakukan perbaikan laporan hasil magang. Senin (25/9/2023), dilakukan pelepasan mahasiswa magang MBKM UNB Bogor di ruang rapat kepala balai. Kegiatan dihadiri Kepala Bagian Umum, Sub Koordinator Program dan Kerjasama, dan Widyaiswara BBPP Lembang. Tampak hadir dari kampus UNB Bogor, Kepala Program Studi Agribisnis, Ketua Program Studi Agroteknologi dan Dosen Agroteknologi.

Ketua Program Studi Agroteknologi, Andi Masnang menyampaikan, “Apresiasi dan terimakasih kami atas kesediaan BBPP Lembang membimbing mahasiswa kami selama 3 bulan di sini,” katanya. “Program Magang MBKM di Universitas Nusa Bangsa merupakan bagian dari perkuliahan semester ganjil, setelah ujian tengah semester kami mencari dan bekerjasama dengan instansi untuk pelaksanaannya. Ini memang tidak fokus hanya di 1 mata kuliah, karena adanya capaian pembelajaran mata kuliah untuk beberapa poin penilaian,” terangnya.

Kepala Bagian Umum BBPP Lembang, Yullyndra Tisna Diputri, saat melepas kegiatan magang MBKM, mewakili Kepala Balai, mengatakan terimakasih atas kepercayaan UNB Bogor kepada BBPP Lembang menjadi tempat magang MBKM. “Ini sebagai langkah konkrit mendukung program aksi Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian mencetak 2,5 juta petani milenial,” katanya.
 
Aldiansyah, salah satu mahasiswa mengatakan kesannya menjalani magang di BBPP Lembang. “Saya sampaikan terima kasih kepada BBPP Lembang atas kesempatan magang selama 3 bulan. Selama di sini saya mendapatkan banyak ilmu dan pengetahuan baru serta pengalaman mencoba teknologi inovasi budidaya,” katanya.
 
“Magang ini telah memberikan pemahaman yang mendalam tentang tantangan dan peluang yang dihadapi dalam upaya mendukung pertanian yang produktif dan berkelanjutan. Selama magang, saya memiliki kesempatan luar biasa untuk belajar dari para ahli dan praktisi yaitu widyaiswara dan petugas lapangan yang berdedikasi dalam bidang pertanian. Mereka memberikan bimbingan yang sangat berharga, pengalaman praktik langsung di lapangan, beradaptasi dan bersosialisasi, berbagi pengetahuan tentang teknik pertanian terbaru, manajemen sumber daya alam, dan strategi pengembangan pertanian yang berkelanjutan. “Satu hal yang mungkin tidak banyak ditemukan di unit kerja lain yaitu adanya rasa kekeluargaan, sehingga menciptakan suasana yang bersahabat dan komunikasi yang baik tanpa ada rasa segan,” tegas Aldi.