Generasi Muda Ambil Peran Kunci Pembangunan Pertanian

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu prosespembelajaran di luar kelas yang memberikan kesempatan bagi pelajar ataumahasiswa untuk menerapkan pengetahuan teoritis yang di dapat di kelas. Selamaproses ini, peserta dapat mempelajari proses kerja sehari-hari, berinteraksidengan ahli yang telah berpengalaman di bidang terkait, serta mengembangkanketerampilan praktis yang diperlukan dalam dunia kerja.

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang sebagai salah satuUnit Pelaksana Teknis (UPT) pelatihan di bawah Badan Penyuluhan danPengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) dipercaya menjadi pilihanbagi pelajar tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan mahasiswa PerguruanTinggi untuk melakukan PKL.

LEMBANG - Sedikitnya empat mahasiswa Agroteknologi asalUniversitas Majalengka (Unma) telah menjalani 40 hari PKL di BBPP Lembang. PKLdimulai pada 24 Juli hingga 31 Agustus 2023.

Selama PKL keempatnya ditempatkan di Inkubator Agribisnis,masing-masing di screen tanaman melon, laboratorium agens hayati, dandua lainnya di area pupuk kompos. Mahasiswa dibimbing oleh Widyaiswara BBPPLembang dan didampingi oleh petugas lapangan. Sebagai syarat kelulusan,mahasiswa harus menyusun laporan akhir berdasarkan proses pengamatan selama 40 hari[BL1] di lapangan.

Selasa (28/8), mahasiswa melakukan seminar akhir. Masing[BL2] -masingmahasiswa mempresentasikan hasil pengamatannya.

Erik Nurhidayat mengawali dengan judul presentasi “BudidayaTanaman Melon Menggunakan Sistem Irigasi Tetes di Screen House IA BBPPLembang”. Pada pemaparannya Ia menyampaikan proses budidaya tanaman melon yangdilakukannya bersama petugas di lapangan. Diakui Erik dengan metode irigasitetes dan pemilihan nutrisi yang tepat, melon yang dihasilkan menjadi lebihberkualitas dan menghemat penggunaan lahan.

Selanjutnya, Liza Darojatul Hopipah, mempresentasikan hasilpengamatan dan produk uji cobanya di Laboratorium Agens Hayati.

Ia melakukan perbanyakan Trichoderma dengan media jagung.“Keuntungan perbanyakan dengan media jagung ini adalah dapat disimpan dalamwaktu lama, proses pembuatan juga praktis dan mudah,”

Presentasi dilanjutkan oleh Luthfi Maulana yang juga membawaproduk Komix Hayati yang dibuatnya di area kompos. Kom-mix Hayati merupakansalah satu produk inovasi BBPP Lembang yang menambahkan starter Trichodermasebagai campuran pupuk kompos.

Royan Gustio Aldien, menutup sesi seminar kali ini. Dalamkesempatannya Ia mempresentasikan “Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) BerbahanDasar Urine Sapi di Inkubator Agribisnis BBPP Lembang”. Ia memaparkan POC bio-slurryini mengandung zat mikro yang sudah hilang zat metannya. “POC yang bagusterlihat dari warna dan baunya. Selain itu POC yang baik memiliki pH 4-9,”paparnya.

Ditemui di penghujung masa PKL, Liza menyampaikan kesannya.Menurutnya proses pembelajaran selama PKL menjadi hal baru baginya yang belumditemui di kampus.”Saya seperti memasuki dunia yang baru karena banyak sekali pelajaran[BL3] dan pengalaman yang saya dapatkan selama di sini,” ungkapnya.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, dalam setiap kesempatanmenyampaikan bahwa “pembelajaran selama PKL merupakan salah satu upayaKementerian Pertanian dalam mempersiapkan generasi milenial hingga gen z sebagaipenerus di sektor pertanian”.

Hal tersebut sesuai dengan arahan Menteri Pertanian, Syahrul YasinLimpo, yang menyatakan bahwa “Untuk mewujudkan misi pertanian modern,prinsipnya kita harus mampu memanfaatkan teknologi yang dapat meningkatkanefisiensi kegiatan usaha tani. Efisiensi yang tinggi tentunya akan berbandinglurus dengan peningkatan pendapatan petani yang diharapkan dapat berdampakpositif terhadap kesejahteraan petani”, ujar Mentan SYL.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP),Dedi Nursyamsi selalu menekankan pengembangan SDM pertanian terus berlanjut.Karena merekalah generasi penerus petani dalam kemasan petani milenial.

Karenanya, BBPP Lembang terus berupaya meningkatkan kapasitas SDMpertanian khususnya bagi pelajar dan mahasiswa ini melalui program PKL.(DRY/YKO)