Capai Ketahanan Pangan melalui Penerapan Teknologi Hidroponik
Dalam rangka pengembanganpengetahuan dan wawasan tentang pertanian, 7 orang anggota Kelompok Wanita Tani(KWT) Nirwana Kota Bekasi berkunjung ke Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang.
LEMBANG. Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo, mengatakanbahwa ketahanan pangan nasional menjadi tanggung jawab seluruh komponen bangsa.Dirinya meminta agar setiap daerah memperkuat lumbung dan cadangan pangan yangbertujuan untuk mencapai ketahanan pangan daerah dan nasional. “Ini memerlukancara kerja biasa ditingkatkan menjadi cara kerja luar biasa. Pertanian modernharus diperkuat, langkah extraordinary harus dilakukan. Smart farming,pemanfaatan inovasi teknologi di era Revolusi Industri 4.0, seperti internet ofthings (IoT), drone, robot construction, dan artificialintelligent (AI) juga harus sudah jalan," tutur SYL
Senada dengan pernyataan MenteriPertanian, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, DediNursyamsi, mengatakan, menghadapi kebangkitan ekonomi, Smart Farming menjadi salah satucara yang dapat digunakan para petani milenial untuk mengembangkan usaha. “Smart farming memungkinkan petanimemiliki kendali yang lebih baik terhadap proses produksi, melalui pengelolaanpertanaman dan ternak secara efektif dan efisien,” kata Dedi.
Selasa (8/8/2023). Balai BesarPelatihan Pertanian (BBPP) Lembang kedatangan tamu kunjungan dari KelompokWanita Tani Nirwana Kota Bekasi. Rombongan diterima secara resmi oleh perwakilanBBPP Lembang, Widyaiswara sekaligus Manajer Inkubator Agribisnis, Toni Nugraha.
Rombongan langsung menuju InkubatorAgribisnis BBPP Lembang untuk melihat langsung geliat kegiatan agribisnissebagai proses pembelajaran bagi peserta pelatihan dan stakeholder lainnya yangingin belajar pertanian di BBPP Lembang. Di screen tanaman hias yang dipenuhikoleksi kaktus dan sukulen, ibu-ibu KWT senang melihat aneka jenis sukulen dankaktus. Petugas sarana prasarana menyampaikan cara perbanyakan kaktus dansukulen yang cukup mudah sehingga bisa diterapkan untuk mempercantik pekarangandalam rangka pekarangan pangan lestari. Tanaman hias juga bisa menjadi peluangbisnis yang menguntungkan.
Kunjungan dilanjutkan keLaboratorium Pengolahan Hasil Pertanian. Di sana, petugas laboratoriummenyampaikan tentang teknologi pengolahan hasil pertanian dan aneka komoditaspertanian khususnya hortikultura yang sudah diproduksi dan kerap diajarkankepada peserta pelatihan, diantaranya stik wortel, eggroll mocaf, eskrim jagungdan sorbet nanas. Ibu-ibu anggota KWT tampak semangat berdiskusi tentang prosespengolahan hasil pertanian karena potensi yang sedang dikembangkan diwilayahnya bisa untuk mengawali bisnis pengolahan hasil pertanian.
Kunjungan berakhir di screenhouse tanaman melon yang dibudidayakan dengan teknologi hidroponik sistemirigasi tetes. Petugas lapang menjelaskan proses budidaya mulai dari persemaianbenih melon, penanaman, pemeliharaan, pemberian nutrisi, pengendalian hama danpanen pascapanen.
Hermansyah, Ketua RW KelurahanSepanjang Jaya Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi menyampaikan kesannya berkunjungke BBPP Lembang. “Terimakasih BBPP Lembang, kami mendapat banyak ilmu di siniterutama tentang teknologi pengolahan hasil pertanian. Akan kami coba terapkandi wilayah kami yang memang sudah mengembangkan budidaya sayuran denganhidroponik,” katanya.