Kementan Gencarkan Pertanian Modern Capai Ketahanan Pangan di Desa

Ketahanan Pangan merupakan hal penting yang perlu dijaga dan diupayakan secara serius, terlebih dengan adanya dampakperubahan iklim dan fenomena El Nino.



LEMBANG. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo,memperingatkan sejumlah ancaman ketahanan pangan yang menghadang. Salah satunya, potensi fenomena El Nino yang memicu anomali suhu menjadi lebih panas dan kering saatmusim kemarau dibandingkan musim kemarau biasanya. "Iniadalah bagian-bagian untuk mengkonsolidasikan kekuatandan potensi pertanian, di dalam menjaga ketahanan pangannasional kita," kata Syahrul.


Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan PengembanganSDM Pertanian, Dedi Nursyamsi mengatakan tantanganpembangunan pertanian saat ini yaitu climate change, degradasilahan, saprodi terbatas, pupuk kimia mahal, produksi tidak efisiendan menurun.


“Masalah pangan adalah masalah yang sangat utama dan menentukan hidup matinya suatu bangsa. Oleh karena itugencarkan olah tanah, olah tanam, dan manfaatkan lahanpekarangan, terutama pangan lokal. Semua harus mendukunggerakan ketahanan pangan nasional,” tutur Dedi.


Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Kembalimenjadi lokasi untuk membuka wawasan perangkat desatentang pertanian modern yang dapat mendukung ketahananpangan di desa. Kali ini, 175 orang perangkat desa dari 2 kecamatan di Kabupaten Bekasi yaitu kecamatanBojongmangu dan Setu menyambangi BBPP Lembang, Jumat(25/82023).


Berbekal semangat tinggi menjadikan sektor pertanianbantalan ekonomi di desa, para kepala desa, sekretaris desa, ketua dusun, ketua RW hadir untuk mempelajari teknologipertanian terkini. Rombongan diterima secara resmi oleh timmanajemen BBPP Lembang. Mulyana, ketua rombonganmengatakan, “Semoga setelah berkunjung ke BBPP Lembang, menambah wawasan kami dan bermanfaat untukdiaplikasikan di desa masing-masing.”


Taufik Lukman, Koordinator Program dan Evaluasimenyampaikan peran BBPP Lembang mendukung program Kementerian Pertanian (Kementan). “Sektor pertanianmenjadi salah satu sektor yang terbukti mampu tetap tumbuhpositif dari tahun ke tahun. BBPP Lembang sebagai UPT Kementan, turut andil mencetak SDM pertanian melaluiberbagai program peningkatan kapasitas, utamanya pelatihanpertanian dan salah satu kegiatan strategis mengenalkan dunia pertanian melalui kegiatan kunjungan ini, karena perangkatdesa adalah ujung tombak pembangunan pertanian di desa,” tuturnya.


Selanjutnya, widyaiswara BBPP Lembang memberikan materisingkat tentang budidaya tanaman dengan hidroponik, pengolahan hasil pertanian dan agribisnis kopi. Hendra Gunawan, widyaiswara spesialisasi budidaya menjelaskanteknologi hidroponik “Saat ini, bertani tidak harus selalumenggunakan tanah. Hidroponik adalah teknologi pertanianmemanfaatkan air, dengan hidroponik kita tidak perlu kotor-kotoran dan hasil panennya pun lebih bagus, lebih renyah, manis dan bernilai gizi lebih tinggi dibandingkan sayuranyang ditanam secara konvensional,” ucapnya. Peserta juga dikenalkan 5 sistem pada hidroponik yang diterapkan di BBPP Lembang, yaitu deep flow technique (DFT), nutrient film technique (NFT), aeroponik, irigasi tetes, dan wick system.


Tidak berlama-lama, peserta langsung diajak ke InkubatorAgribisnis BBPP Lembang, melihat proses pembuataninstalasi DFT, pengenalan nutrisi AB mix dan caramelarutkannya sebagai nutrisi utama pada budidayahidroponik. Peserta diajak untuk bisa mengaplikasikanbudidaya sayuran dengan sistem DFT di pekarangan rumahmasing-masing, yang relatif mudah untuk diaplikasikan. Langkah ini sebagai bagian dari usaha mencapai ketahananpangan di desa.


Di laboratorium pengolahan hasil pertanian, widyaiswaramenjelaskan tentang tujuan pengolahan hasil pertanian. Diperagakan juga salah satu cara meningkatkan nilai tambahkomoditas pertanian strategis yaitu jagung, yang diolahmenjadi es krim jagung yang lezat, bernilai gizi dan tentunyameningkatkan nilai tambah.

Sementara itu, di ruang pascapanen kopi, peserta menerimapenjelasan tentang proses pascapanen kopi, peralatan yang digunakan, hingga praktik menyeduh bubuk kopi menjadisecangkir kopi arabica yang  wangi dengan cita rasa yang khas.


Dari kunjungan kali ini, mengundang apresiasi dari salah satupeserta, Cahyono, perangkat desa dari Desa Taman RahayuKecamatan Setu. Ia menjelaskan bahwa kegiatan company visit ini menjadi salah satu program yang harus dilakukan daridana desa yang diterima oleh setiap desa. “Pertanian menjadisalah satu kebijakan pemerintah daerah untuk terusdikembangkan karena kami menyadari ketahanan pangan ituberawal dari desa,” katanya.