Pertanian Modern Tingkatkan Produktivitas Pertanian


 LEMBANG. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mendorong penerapan program smart farming di Indonesia terus dilakukan. “Smart farming adalah solusi pasti bagi peningkatan nilai tambah produk pertanian sekaligus meningkatkan efisiensi sehingga perbaikan ekonomi dan peningkatan produksi bisa diwujudkan,” tutur SYL. Menurut SYL, percepatan menuju pertanian modern dapat diwujudkan secara cepat apabila smart farming dikembangkan secara baik.
 
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Dedi Nursyamsi, mengungkapkan kemajuan pertanian harus didukung petani milenial karena milenial memiliki semangat berinovasi yang tinggi untuk melakukan cara-cara yang baru terhadap penanganan pertanian yang maju, mandiri, dan modern. “Di era 4.0 ini ada lima hal yang harus di pegang oleh petani milenial yaitu rencana, antusias, ilmu, pengetahuan, keterampilan dan aksi nyata. Jika itu semua ada di genggaman maka impian pasti akan terwujud. Mulai untuk mengelola dengan serius dari budidaya, hilirisasi produk, hingga pengembangan pasarnya, pasti akan lebih mengembangkan ekonomi, jangan hanya budidayanya saja,” jelas Dedi.

(Rabu/26/7/2023), Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang kedatangan tamu dari Dinas Pertanian Kabupaten Tapin Provinsi Kalimantan Selatan, yaitu Kepala Bidang Hortikultura, Kepala Sub Bagian dan Koordinator serta Petugas POPT. Tujuannya ingin studi tiru tentang pertanian modern. Rombongan diterima secara resmi oleh Tim Manajemen BBPP Lembang.
 
Mereka diajak mengelilingi lahan praktik Inkubator Agribisnis BBPP Lembang seluas 2,5 hektar, mulai dari screen house hidroponik system irigasi tetes untuk komoditas tomat beef dan melon, lahan terbuka yang sedang ditanami brokoli dan cabai keriting serta screen house tanaman hias. Rombongan juga meninjau packing house sebagai sarana belajar pemasaran dan green house pembibitan tanaman sayuran.
 
Rombongan mengunjungi salah satu petani pengelola Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan  Swadaya (P4S) binaan BBPP Lembang, yaitu P4S Lembang Agri yang sukses melakukan agribisnis pertanian mulai dari hulu hingga hilir.
 
Noorhaili, Kepala Bidang Hortikultura, mengatakan kesannya setelah studi banding ke BBPP Lembang. “Terimakasih BBPP Lembang, kami mendapatkan  ilmu yang bermanfaat saat berkeliling di BBPP Lembang, melihat kegiatan budidaya tanaman berbagai metode baik konvensional dan memanfaatkan teknologi yang  pengelolaannya sangat baik karena sistem dan pola tanam yang teratur,” tuturnya.
 
Dirinya menyampaikan akan mencoba untuk menerapkannya di Kabupaten Tapin. “Di Kabupaten Tapin  belum ada yang menggunakan screen house. Menjadi tugas kami mengubah mindset petani agar bisa melakukan aktivitas pertanian yang modern dan berorientasi agribisnis sehingga dapat meningkatkan produksi dan produktivitas yang berujung meningkatkan kesejahteraan petani hortikultura di wilayah Tapin,” kata Noor.