P4S sebagai Pembaharu Perdesaan Komitmen Dongkrak Produktivitas Pertanian
LEMBANG. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan peran Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) akan terus diperkuat melalui akselerasi networking serta kolaborasi dengan pemerintah dan sektor privat. Tujuannya, mendongkrak pengembangan usaha tani di pedesaan sekaligus pertumbuhan petani milenial.
"Dengan kerja sama di lapangan, kita bisa akselerasi pertanian ini makin maju. Oleh karena itu, dengan hadirnya P4S ini tentu saja ini menjadi lembaga-lembaga swadaya masyarakat dan konsepsinya akan diperkuat”, tutur SYL
Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Jawa Barat melakukan inisiasi kegiatan Pra Musyawarah dan Gelar Produk Pertanian. Kegiatan dilaksanakan selama 2 hari, 27-28 Juli 2023 di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang.
Ayi Sumarna, Ketua P4S Dharma Kencana Kabupaten Indramayu menyampaikan bahwa kegiatan ini secara swadaya dilakukan dengan tujuan silaturahmi dan agar masyarakat serta stakeholder pertanian bisa melihat kinerja P4S. “P4S di wilayah Jawa Barat merupakan binaan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang dan kami ditempa di sini belajar tentang manajemen pengelolaan P4S dan teknis budidaya,” ujarnya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, sesaat sebelum membuka kegiatan secara resmi, Jumat (28/7/2023) mengatakan, “Gerakan P4S nasional harus berasal dari Jawa Barat dan saya minta P4S jadi pelopor, garda terdepan sebagai pembaharu perdesaan, menggerakkan petani untuk mendongkrak produktivitas pertanian,” ungkap Dedi.
Turut hadir di kegiatan ini perwakilan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, perwakilan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bandung Barat, Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Propinsi Jabar, Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Ciamis serta anggota DPRD provinsi dan DPRD Kabupaten Bogor, Ciamis, dan Cianjur.
Kepala BPPSDMP berharap P4S mampu memperluas lingkup pemenuhan kebutuhan pangan. “Harapannya bisa memenuhi kebutuhan pangan di kabupaten masing-masing, merambah kabupaten lain, provinsi lainnya, nasional bahkan ekspor.”
Dedi menambahkan upaya menggenjot produktivitas pertanian hingga ekspor bisa dengan memanfaatkan smart farming, melakukan teknik budidaya dengan cara yang cerdas dan efisiensi waktu dan biaya. “Saya mencontohkan pemanfaatan Internet of things (IoT) oleh P4S Balebat IV Kabupaten Ciamis, menciptakan e-Bebegig IoT untuk mengusir hama burung terhadap tanaman padi di sawah,” jelasnya. “Perlu pengembangan terus-menerus agar e-Bebegig ini semakin sempurna dalam pengaplikasiannya, sehingga bisa menekan lossess saat waktu panen dan bisa ditiru oleh petani lainnya,” kata Dedi.
Kepala Badan juga mengingatkan untuk beralih menerapkan pertanian organik, penggunaan pupuk berimbang dan pengendalian hama secara organik yang semuanya mudah diproduksi karena bahan bakunya ada di sekitar kita. “Salah satu contoh penerapan smart farming dilakukan oleh P4S Terpadu Ikamaja Kabupaten Garut yang memproduksi pupuk kompos/bokashi dan bisa memenuhi kebutuhan usahatani nya hingga di luar wilayahnya,” kata Dedi.
Pada kegiatan ini dilaksanakan penyerahan sertifikat klasifikasi bagi P4S yang telah lolos klasifikasi yaitu P4S Balebat 4 dan P4S Bukit Kemiri Organik dari Kabupaten Ciamis. Dilakukan juga penyerahan tanda mata sebagai bentuk rasa terima kasih P4S kepada BPPSDMP, Dinas TPH Provinsi Jawa Barat dan BBPP Lembang yang telah membina P4S se-Provinsi Jawa Barat dari awal berdiri hingga saat ini, diserahkan oleh Ketua Panitia dan Ketua FK P4S Propinsi Jabar.
Kepala BPPSDMP dan rombongan mengunjungi booth produk segar dan olahan yang diproduksi oleh para pengelola P4S dan mitra kerjasama yang ada di wilayah Provinsi Jawa Barat. Tampak setiap booth ramai dikunjungi oleh masyarakat sekitar wilayah Lembang untuk memenuhi kebutuhan pangannya, mulai dari beras, sayuran, buah-buahan, olahan pangan lokal, dll.