Kementan Asah Kompetensi Aparat Desa OKU Timur Wujudkan Ketahanan Pangan Desa


Dalam rangka company visit, perangkat desa dari 10 kecamatan dan 150 desa di wilayah Ogan Komering Ulu Timur Provinsi Sumatera Selatan berkunjung ke Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang.

 
LEMBANG. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan bahwa Indonesia mampu menjadi salah satu negara pertanian kuat di dunia yang memiliki ketahanan pangan berkualitas dan berkelanjutan. Menurut SYL, faktor pendorong dari keberhasilan ini adalah hadirnya teknologi dan sistem pertanian mumpuni, serta kemampuan SDM pertanian unggul di seluruh Indonesia.
 
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa SDM pertanian mampu menjadi faktor pengungkit peningkatan produksi dan produktivitas untuk mewujudkan ketahanan pangan. “SDM berkontribusi mengungkit produktivitas, sehingga harus ditingkatkan kualitas dan kompetensinya secara berkesinambungan,” katanya.
 
Aparat desa terdiri dari camat, kepala desa dan Ibu-ibu PKK wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Tmur (OKU Timur) Kembali melaksanakan company visit untuk yang kedua kalinya dalam seminggu ini, ke Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, Selasa (25/7/2023). Rombongan diterima secara resmi oleh Kepala BBPP Lembang didampingi tim manajemen dan widyaiswara.
 
Kepala Bidang Usaha Ekonomi Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten OKU Timur, Ahmad Yasir, menyampaikan, “Tujuan kami ke BBPP Lembang untuk menimba ilmu baik secara klasikal dan praktik di lapangan,” kata Ahmad. “Kegiatan ini dilaksanakan karena setiap desa memperoleh dana desa dan 20% nya harus digunakan untuk program ketahanan pangan di desa masing-masing, sehingga memerlukan wawasan dan informasi tidak hanya sebatas budidaya tanaman yang konvensional. Harapannya bisa memperoleh tambahan wawasan budidaya tanaman memanfaatkan teknologi seperti hidroponik, penanganan pascapanen dan pengolahan hasil pertanian sehingga dapat memperkuat ketahanan pangan skala rumah tangga dan desa,” ungkapnya.
 
Kepala Balai, Ajat Jatnika, menyampaikan apresiasinya atas kehadiran aparat desa OKU Timur ke BBPP Lembang, belajar pertanian untuk mewujudkan ketahanan pangan di desa. Ajat mengingatkan, “bergerak di sektor pertanian harus memperhatikan aspek agroekologi setempat seperti topografi, iklim, kelembapan, bahkan budaya masyarakat setempat. Ini menjadi proses belajar terus-menerus,” tuturnya.
 
Rombongan menerima materi tentang pertanian hidroponik, pascapanen pengolahan hasil pertanian dan persemaian brokoli dari widyaiswara BBPP Lembang. Setelah itu, peserta menuju Inkubator Agribisnis BBPP Lembang, meninjau lahan praktik untuk melihat langsung praktik budidaya sayuran dan buah secara hidroponik berbagai sistem, yaitu irigasi tetes, aeroponik, deep flow technique, wick system dan nutrient film technique.
 
Peserta tampak antusias mendengarkan penjelasan widyaiswara dan pengelola lahan praktik saat praktik langsung membuat instalasi DFT, persemaian dan penanaman sayuran secara hidroponik. Menjadi inspirasi bagi aparat desa ini untuk mempraktikkan di desa masing-masing menjaga ketahanan pangan di desanya.
 
Peserta praktik persemaian benih brokoli menggunakan media tanam arang sekam dan cocopeat, dipandu widyaiswara Yeyep Dintan. Selanjutnya diajak melihat greenhouse persemaian aneka tanaman sayuran. Peserta antusias berdiskusi dengan widyaiswara tentang budidaya tanaman pangan khususnya padi sebagai komoditas unggulan.
Di laboratorium pengolahan hasil pertanian, ibu-ibu PKK praktik membuat olahan jagung manis menjadi eskrim jagung yang dapat menjadi alternatif meningkatkan nilai tambah berbagai produk pertanian yang potensial di desanya masing-masing. 
 
Sementara itu, di lahan terbuka Inkubator Agribisnis, peserta memperoleh penjelasan tentang budidaya kopi jenis arabica dan melihat langsung proses pengolahan bubuk kopi menjadi secangkir kopi espresso yang memiliki aroma kuat khas kopi arabica.
 
Salah satu peserta, Musrifah, Kepala Desa Rowodadi Kecamatan Buay Madang Timur mengatakan, “ Di BBPP Lembang saya memperoleh ilmu baru, seperti tentang persemaian dan penanaman brokoli yang menggunakan media tanam dari arang sekam dan cocopeat. Sebelumnya tidak saya lakukan sehingga akan saya praktikkan nantinya di desa saya,” ucapnya.